Suaralira.com, Kampar - Anggota Komisi VI DPR RI Idris Laena bersama Kementerian BUMN RI menggelar seminar bertempat di Hotel Altha, Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Dengan diikuti sebanyak 100 peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat. Antara lain kalangan Organisasi Kepemudaan dan kaum milenial, Senin (26/6/2023)
Dalam acara seminar mengangkat tema Sektor Konstruksi Membangun Negeri Membangun Masyarakat. Idris Laena ini dihadapan peserta mengatakan, bahwa PT Waskita Toll Road merupakan anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang didirikan pada 19 Juni 2014 silam. Pada tahun 2018, perusaha26an ini berhasil meraih prestasi dengan kepemilikan 18 ruas jalan tol dengan total panjang hingga 1.019 Km.
Idris Laena menambahkan, dengan membangun ruas-ruas tol baru dan mengambil alih proyek ruas tol yang belum berjalan, PT WTR berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah di mana ruas-ruas tol tersebut berada.
“Dalam lingkup bisnisnya, WTR fokus melakukan asset recycling pada ruas-ruas tol tersebut kepada investor strategis. Saat ini, WTR memiliki 10 ruas tol dengan total panjang hingga 561 Km yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera,” ulasnya.
PT Waskita Toll Road, tambah Politisi Partai Golkar ini, memiliki visi untuk menjadi perusahaan investasi jalan tol terkemuka di Indonesia. Hal ini dicapai melalui sumber daya manusia yang kompeten, sistem teknologi yang terintegrasi, sinergi dengan rekan bisnis, serta inovasi yang dijalankan sesuai dengan nilai-nilai AKHLAK.
Ke depannya, WTR fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas-ruas tol yang sedang dibangun. Hal ini sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas-ruas tol yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatera.
Adapun rincian jumlah pembangunan ruas jalan tol yang sudah dikerjakan PT WTR sebagai pemilik saham mayoritas diantaranya, Tol Pemalang–Batang (39,20 Km), Tol Pasuruan–Probolinggo (43,75 Km), Tol Ciawi–Sukabumi (54 Km), Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (16,78 Km), Tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar (38,29 Km) dan ruas Tol Kayuagung–Palembang–Betung (111,69 Km).
Sedangkan dalam pembangunan ruas tol dengan kepemilikan Saham Minoritas, PT WTR sudah membangun Tol Cimanggis–Cibitung (26,18 Km), Tol Depok–Antasari (27,95 Km), Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (60,10 Km), Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat (143,25 Km).
Sementara untuk aksi korporasi pada Desember 2019 sudah dibangun Tol Solo–Ngawi (90,43 Km) dan Tol Ngawi–Kertosono (108,20 Km). Pada April 2021 dibangun juga Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi (61,70 Km). Pada Juni 2021 dibangun Tol Semarang–Batang (75 Km) dan Tol Cinere–Serpong (10,14 km).
Pada Oktober 2021, WTR membangun ruas Tol Cibitung–Cilincing (34,76 Km) dan pada Juni 2022 dibangun Tol Cimanggis–Cibitung (26,18 Km). Pada Agustus 2022 membangun ruas Tol Kanci–Pejagan (35 Km). Dan pada Agustus 2022 Tol Pejagan–Pemalang (57,50 Km). (Rza/Rul/sl)