Suaralira.com, Asahan (Sumut) -- Puluhan massa dari Lembag Swadaya Masyarakat Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (LSM PMPRI) Cabang Asahan, geruduk Kantor Cabang Dinas (Kacabdis) Pendidikan Sumut Wilayah Asahan, Tanjung Balai Batubara Jalan Meranti Kisaran, Kamis (9/11) sekira pukul 10:30 Wib.
Massa yang datang dengan menggunakan tiga unit becak motor (betor) dan sepedamotor,juga membawa spanduk dan poster yang bertuliskan hujatan bobroknya kinerja Kepala Cabdis Pendidikan Sumut,Abdul Kadir Simorangkir SPd, Msi.
"Kami minta Pj Gubernur Sumatera Utara, dan Kadis Pendidikan Sumut,Asren Nasution untuk segera mencopot Kacabdis Pendidikan wilayah Asahan Tanjung Balai dan Batubara (Astara) Abdul Kadir Simorangkir dari jabatannya. Karena,sejak dia menjabat Kacabdis. Dunia pendidikan di Asahan sangat bobrok dan banyak terjadi pungutan liar (Pungli) pada siswa di sekolah, "ujar Korlap Aksi, Doni Alfan dalam orasinya.
"Sejak Kacabdis dipimpin oleh Abdul Kadir Simorangkir,beberapa Kepala Sekolah (Kepsek) di Kabupaten Asahan melakukan pengutipan uang untuk pembuatan kamar mandi/WC, pembuatan uang Panggung Kreasi dan Pembuatan Tribun. Semua uang pembangunan itu dikutip dari seluruh siswa. Apa gunanya ada Dana (Bantuan Operasional Sekolah (BOS) .Tapi Kepsek tetap melakukan pengutipan uang pada siswa. Bagus dana BOS itu dipulangkan aja ke Negara. Kalau tidak ada fungsinya, " tegas Alkarim Situmorang salah seorang orator lainnya dalam orasinya.
Setelah beberapa jam melakukan orasinya secara bergantian, pendemo akhirnya ditemui oleh Kasubag Umum Cabdis Pendidikan Sumut ,Nur Hidayanah. Dalam sambutannya, Nur Hidayanah tidak bisa memberikan jawaban dari semua tuntutan pendemo.
"Kebetulan Pak Kacabdis sedang ada kegiatan. Jadi beliau tidak bisa menerima adik adik. Tapi saya tidak bisa memberikan keputusan terkait hal ini. Namun begitupun, akan saya sampaikan semua aspirasi adek adek pada Kacabdis, "ujar Nur Hidayanah yang disambut rasa kekecewaan oleh pendemo sehingga sempat membuat kericuhan terjadi.
" Kalau tidak bisa memberikan jawaban dan memberi keputusan. Kenapa Kakak menemui kami. Mana Kacabdis? Sembunyi didalam kantor ya? Kalau tidak berkompeten jangan menemui kami. Harusnya Kacabdis Pendidikan Abdul Kadir Situmorang yang menemui kami, "tegas Alkarim Situmorang.
Karena tidak bisa memberikan keputusan, akhirnya masa PMPRI Asahan melanjutkan aksinya ke Kantor Kejaksaan Negeri Asahan, Jalan W. R Supratman Kisaran. Disini para pendemo kembali melakukan orasi dengan menndesak Kejaksaan untuk segera memeriksa dan memanggik Kacabdis dan seluruh Kepsek.
"Kami minta Kejaksaan Negeri Asahan untuk segera memeriksa Kacabdis Pendidikan, terkait dana BOS yang penyalurannya ke sekolah - sekolah yang diduga adanya indikasi korupsi berjamaah. Selain itu, kami mendesak Kejaksaan untuk segera memangggil Kepsek SMAN 2 Kisaran dan SMAN 1 Aek Kuasan Asahan terkait adanya pungli uang pembangunan rehap WC dan Pembangunan Tribun. Kami juga meminta Kejaksaan untuk segera memeriksa seluruh Kepsek - Kepsek se Asahan, terkait adanya praktek jual beli atribut pada siswa dan baju celana yang dijual mahal pada siswa, "teriak Alkarim Situmorang.
Setelah beberapa lama melakukan orasinya, akhirnya demonstran diterima oleh Staf Intelijen Kejaksaan Negeri Asahan, Raymond Sibarani SH. Dalam. Jawabannya, Raymond mengaku siap menerima segala aspirasi dari LSM PMPRI.
" Kami dari Kejaksaan. Siap menerima semua laporan dari rekan -rekan LSM PMPRI Asahan Kalau laporan masuk. Akan kami proses segera. Silahkan saja masukan laporannya, akan kami tindaklanjuti, " ujar Raymond mengakhiri.
Puas dengan jawaban dari Kejaksaan, massa LSM PMPRI Asahan langsung membubarkan diri sembari mengancam akan melakukan aksi lanjutan ke Kantor Dinas Pendidikan Sumut Medan. (IS/SL)