Akhiri Masa Sekdaprov, SF Hariyanto Berharap Riau Tambah Maju

PEKANBARU – Setelah 41 tahun mengabdi sebagai pegawai negeri sipil, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto kini mengakhiri masa jabatannya dengan penuh haru. Dalam perpisahannya, pria yang dikenal dengan kedispilinan ini menyampaikan sejumlah harapan besar bagi masa depan Riau.
 
Baginya, jabatan bukan hanya sekadar amanah tetapi sudah menjadi sebuah perjalanan panjang untuk dapat melayani masyarakat dan memajukan daerah. Hal tersebut disampaikan pada apel pagi bersama di Halaman Kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Jumat (20/09/2024).
 
Dikatakan, SF Hariyanto untuk membangun Provinsi Riau sangat dibutuhkan sinergitas bersama. Terlebih dalam melayani masyarakat, sebagai pemerintah harus bisa melayani sebaik-baiknya untuk mencapai harapan bersama.
 
Pemimpin bersifat tegas ini, menyoroti tentang penyaluran bantuan untuk anak yatim piatu di Riau. Menurutnya, sungguh sangat prihatin keterlambatan distribusi bantuan sosial yang seharusnya sudah diterima sejak beberapa waktu lalu. Hingga bulan September, bantuan tersebut belum tersalurkan hanya karena ada ketakutan dari pejabat terkait untuk menandatangani dokumen keuangan yang diperlukan.
 
''Tadi masih juga banyak laporan, hanya karena dengan ketakutan bantuan untuk anak yatim piatu pun belum dikirim. Sudah bulan September hanya PPK (Pejabat Penatausahaan Keuangan) tidak mau tanda tangan. Ya kalau tidak mau tanda tangan, tarik ke atas ada pengguna anggaran,'' katanya.
 
Dijelaskan, jika ada pejabat yang merasa ragu atau takut untuk menandatangani dokumen, maka ada mekanisme lain yang bisa ditempuh agar bantuan segera disalurkan. Oleh karena itu, kuncinya tentu saja melakukan sinergitas kepada setiap pihak terkait.
 
''Kalau kita takut, ya hati-hati bekerja. Lakukan rapat, minta petunjuk. Ini sampai hari ini, ada panti asuhan belum terima bantuan dari kita, kasian anak-anak yatim piatu yang butuh tangan-tangan kita. Semuanya ada di kepala-kepala OPD,'' jelasnya.
 
Oleh karena itu, ia berpesan menjadi pemimpin di Bumi Lancang Kuning harus perlu mental kuat untuk memberi pelayanan kepada masyarakat. Sebab tantangan dan tanggung jawab yang harus diemban oleh seorang pemimpin. Tidak hanya sekadar duduk di kursi kekuasaan. Seorang pimpinan diharapakan untuk berani mengambil keputusan tepat, meskipun harus menghadapi risiko.
 
''Saya mohon kepada semua, Riau ini besar, harus memiliki pemimpin yang besar dan punya nyali. Saya berharap kepada kita semua khususnya untuk adik-adik yang calon pemimpin masa depan karena harus bekerja keras. Jangan ragu-ragu, jangan takut-takut jadi pemimpin,'' terangnya.
 
''Kalau semua takut-takut, gara-gara ketakutan coba lihat bantuan anak yatim piatu belum dikirim banyak laporan ke saya. Itu hajat orang banyak, tolonglah kalau masih takut berhenti saja. Macam mana mau jadi pemimpin tapi takut? nah inilah yang saya minta harus berani,'' tegas SF Hariyanto.
(Galeri Pemprov Riau)