Demi Mencari Tau Siapa yang Melaporkan, Zahar Laksanakan Sholat Hajat dan Yasinan di Sekolah

PEKANBARU, Suaralira.com -- Terkait viralnya pemberitaan soal kebobrokan SMAN 5 Pekanbaru dikarenakan kepemimpinan Kepsek Zahar yang diduga tidak profesional dalam mejalankan tugas sebagai kepala sekolah berdampak luar biasa. 
 
Adapun saat awak media lakukan kunjungan ke SMAN 5 Pekanbaru, ketika bertanya ke salah satu siswa kegiatan apa, dikatakannya, "lagi Kegiatan imtaq (iman dan taqwa), tapi kali ini mengajak seluruh guru untuk melakukan sholat hajat dan baca Yasin bersama sama, soal pemberitaan SMAN 5 Pekanbaru yang lagi viral," ucapnya sambil tertawa. Jumat (22/8/25). 
 
Ada dugaan, Kepsek Zahar menyuruh atau mengajak seluruh guru atau bawahan untuk melakukan sholat hajat dan baca Yasin bersama sama untuk memberi tekanan terhadap guru atau pegawai yang melaporkannya ke wartawan atas kebobrokannya selama memimpin SMAN 5 Pekanbaru. 
 
Dugaan tuduhan yang tidak mendasar seolah-olah setiap informasi yang di terima awak media atas kebobrokannya dalam memimpin SMAN 5 Pekanbaru itu dari guru atau bawahannya.
 
Saat dimintai konfirmasinya, Kepala sekolah SMAN 5 Pekanbaru, H. Zahar belum bisa ditemui dan kontak beliau sampai saat ini tidak aktif. 
 
Menanggapi hal itu, ketua Aliasi Barisan Masyarakat Bersih dari Korupsi (BASMI) Riau, Fadli turut berkomentar sambil tertawa terbahak-bahak, sangat disayangkan jika hal itu betul dilakukan Kepala Sekolah SMAN 5 Pekanbaru, H. Zahar. 
 
Dikatakannya, "Sebagai kepala sekolah harus mampu bersikap bijak dan siap menerima kritikan, jika salah katakan salah dan siap memperbaiki kesalahan dan harus mampu bertanggung jawab, bukan malah mencari pembenaran diri, dan menuduh atau menduga-duga semua informasi atas kebobrokannya itu diterima awak media dari oknum guru atau bawahannya," urainya. Jumat (22/8/25). 
 
Tambahnya, "apalagi setiap hari Jumat digelar kegiatan imtaq (iman dan taqwa), yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seluruh siswa dan juga majelis guru, namun kegiatan Imtaq kali ini diisi dengan solat hajat dan yasinan untuk memberi tekanan terhadap guru yang diduga memberi informasi soal kepemimpinan nya yang tidak profesional, aneh bin ajaib," sebutnya sambil tertawa. 
 
"Pemimpin itu harus berjiwa kesatria, tegas dan berani mengambil resiko, bukan bermetal tempe, dan mampu mensejahterakan bawahan, bukan sebaliknya," pesannya. 
 
"Untuk kesekian kalinya, BASMI Riau meminta Gubernur Riau bertindak tegas untuk segera mengevaluasi kepala sekolah SMAN 5 Pekanbaru, jangan memberi ruang terhadap kepala sekolah yang tidak mampu memimpin sekolah dengan bijak dan profesional," pintanya. (Zha)