Siswa kelas 12 SMA Negeri Plus Riau mengikuti kegiatan PMD di Desa Rumbio bersama masyarakat dan keluarga asuh

SMA Negeri Plus Provinsi Riau Lestarikan Program PMD sebagai KKN Mini untuk Siswa

Suaralira.com, Pekanbaru — Siswa kelas 12 SMA Negeri Plus Provinsi Riau melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat Desa (PMD) di Desa Rumbio, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Program tahunan ini dinilai sebagai pembekalan penting bagi siswa sebelum menamatkan pendidikan di SMA Plus, ujar Kepala Sekolah Edi Sutono, M.Pd, melalui sambungan seluler, kepada suaralira.com Jumat (12/12).

Menurut Edi, PMD memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memahami kehidupan masyarakat desa, mulai dari mengenal budaya, potensi UMKM, hingga ketahanan pangan setempat. Program ini juga menjadi bentuk terima kasih siswa kepada masyarakat Riau yang selama ini telah mendukung keberadaan SMA Negeri Plus Provinsi Riau.

Dalam pelaksanaannya, para siswa tinggal di rumah orang tua asuh yang ditunjuk oleh kepala desa. Mereka diminta berbaur dan memperlakukan orang tua asuh layaknya orang tua kandung. Siswa diwajibkan mengikuti aktivitas harian keluarga asuh, seperti memberi makan ikan, membersihkan kolam, menakik karet, ataupun membantu pekerjaan petani sawit.

Program yang berlangsung selama enam hari ini disebut mampu membangun ikatan emosional yang kuat antara siswa dan keluarga asuh, bahkan melebihi kegiatan KKN mahasiswa. PMD sendiri telah berjalan sejak SMA Negeri Plus Riau berdiri dan terus dipertahankan karena dinilai efektif memperkuat karakter siswa.

Selain membantu pekerjaan warga, siswa juga berperan menghidupkan syi’ar keagamaan melalui kegiatan shalat berjamaah, tausiyah, hingga mengajar adik-adik tingkat SD dan SMP. Mereka turut bergotong royong membersihkan fasilitas umum serta mengadakan turnamen olahraga bersama pemuda desa dalam cabang Voli, Sepak bola, dan Takraw.

Edi Sutono menegaskan bahwa lulusan SMA Negeri Plus Riau dibekali karakter religius, sikap unggul, serta kemampuan komunikasi bahasa asing sehingga siap ditempatkan di mana pun, bahkan di daerah ekstrem sekalipun.

Ia juga menambahkan bahwa seluruh kegiatan PMD tidak menggunakan dana APBN maupun APBD. “Program ini murni sponsor dari pihak ketiga yang tidak mengikat,” pungkasnya.

(Jheff/R/sl)