Wirausaha Harus Mengutamakan Pemberdayaan Masyarakat Lokal

JAKARTA (suaralira.com) - Legislator PKB mengharapkan orientasi kewirausahawan Indonesia mengutamakan pemberdayaan masyarakat lokal dan tidak sekedar mengejar keuntungan. Dengan demikian semangat kewirausahan sosial tidak hanya menambah lapangan kerja tetapi juga menciptakan efek ganda untuk menggerakkan roda perekonomian demi terciptanya kesejahteraan sosial.


“Aspek penting dari kesuksesan kewirausahaan sosial bukanlah dengan menghitung jumlah profit yang dihasilkan, melainkan pada tingkat dimana mereka telah menghasilkan nilai-nilai sosial (social value) dalam mendukung tercapainya kesejahteraan sosial, “ kata Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, Anggota DPR RI dari Fraksi PKB saat membacakan Pendapat Fraksi PKB atas Rancangan Undang-undang (RUU) Kewirausahaan Nasional dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa (01/03/2016).

 

Menurutnya, kewirausahaan sosial menitikberatkan keterlibatan masyarakat dengan memberdayakan masyarakat kurang mampu secara finansial maupun keterampilan, untuk secara bersama-sama menggerakkan usahanya sehingga menghasilkan pendapatan. “Kemudian hasil usaha tersebut dikembalikan lagi ke masyarakat sehingga secara riil dapat meningkatkan pendapatannya, “ katanya.


Karenanya lanjut Eem, program kewirausahaan sosial secara riil harus dapat diimplementasikan dan disebarluaskan ke seluruh penjuru negeri hingga ke pelosok daerah. Kewirausahaan sosial, dapat didorong dan difasilitasi oleh pemerintah sebagai gerakan nasional kewirausahan yang menjadi program pemerintah bersama komunitas kepemudaan, komunitas sosial keagamaan dan komunitas ekonomi kerakyatan seperti koperasi.

“Tujuannya pemberdayaan ekonomi melalui program pelatihan dan pemberian akses terhadap modal serta perluasan pasar, “ katanya.

 

Ditambahkan Neng Eem, semangat dari kewirausahaan sosial ini adalah menciptakan wirausaha-wirausaha baru di Indonesia yang kreatif, produktif, inovatif dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya lokal secara bertanggung jawab.

 

“Hal ini diharapkan mampu merespon tantangan-tantangan sosial masa kini, dimana setiap orang diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang percaya diri dalam mengatasi masalah sosial dan mendorong perubahan sosial dengan dukungan penuh dari lingkungan sosialnya, “ kata anggota komisi VI DPR itu. (bs/sl)