Sejenak Bersantai Menikmati Senja di Sungai Siak Yang Sangat Menawan

Pemko Jadikan Sungai Siak Destinasi Pariwisata Andalan Pekanbaru

 

PEKANBARU (suaralira.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru akan segera membangun kawasan metropolitan Waterfront City di pinggir sungai Siak untuk mengangkat potensi pariwisata. Nantinya sungai terdalam di Indonesia ini menjadi andalan kunjungan wisatawan untuk singgah di Pekanbaru.

 
Walikota Pekanbaru DR. H. Firdaus, MT mengatakan, tujuan pembangunan Waterfront City tersebut untuk membangkitkan potensi pariwisata Kota Pekanbaru dengan menjual pesona sungai Siak.
 
 
''Waterfront city akan membentang di sepanjang pinggir sungai Siak di Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan dengan luasan lahan mencapai 100 hektar,'' kata Walikota Firdaus.
 
 
Sungai Siak akan dijadikan ikon pariwisata di KoPekanbaru dengan latarbelakang Kecamatan Senapelan sebagai sejarah berdirinya kota yang berpenduduk lebih 1 juta jiwa itu.
 
 
''Pesona sungai Siak dengan unsur budaya Melayu dan nuansa Islam akan dihadirkan. Nantinya juga akan dibangun hotel, apartemen, industri ekonomi kreatif dan tempat rekreasi lainnya,'' ujar dia.
 
 
Tahun 2016 ini, Pemko Pekanbaru akan mulai melaksanakan pembebesan lahan. Firdaus mengakui sudah ada beberapa warga yang bersedia menjual tanahnya. Pemko juga akan membangun rumah susun sewa (Rusunawa) dan rumah susun hak milik (Rusunami) untuk memindahkan warga pinggiran sungai itu.
 
 
Kota Pekanbaru sendiri, dari sisi alam kurang mendukung. Namun, bukan berarti tidak ada khas dan tak bisa dikembangkan. Sungai Siak sudah sangat dikenal bahkan hingga ke mancanegara. Namun, lingkungan di bantaran sungai belum tertata dengan baik.
 
 
Di sepanjang bantaran atau daerah aliran sungai (DAS) Siak ini banyak masyarakat bermukim, dan berbagai aktivitas di DAS sejak dulu sudah bermunculan. Sebut saja misalnya ada usaha rumah makan terapung, dan berabagai kuliner lainnya.
 
 
Menurut Walikota, penataan Waterfront City sudah dilakukan. Pemko juga akan menggagas adanya berbagai event dibantaran sungai Siak ini. Dalam jangka panjang, diharapkan kawasan itu bisa dikenal seperti kawasan sungai Mississippi Amerika yang amat tersohor sebagai kawasan wisata.
 
 
Sebelumnya, pembangunan ini sempat terabaikan semenjak pertama kali digagaskan pada 2012. Kini, Pemko tengah mencari investor untuk mengelola kawasan tersebut.
 
 
Suasana pemandangan sangat indah dan mempesona, sambil menyeraput kopi dan menikmati hidangan kuliner, pengunjung disuguhkan dengan pemandangan lalu lalang kapal nelayan dan kapal perusahaan.
 
 
Pemko Pekanbaru, tegas Walikota, akan terus memperhatikan dan berupaya menyediakan lokasi-lokasi yang bisa dipergunakan sebagai tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu.
 
 
Bantaran Sungai Siak memang sudah masuk dalam perencanaan pembangunan kota di masa depan. Dalam perencanaan yang sudah dibuat, pengembangan kawasan pusat ekonomi modern Pekanbaru terletak di kawasan Tanjung Rhu, Kampung Dalam dan Meranti Pandak.
 
 
Kemudian CBD di sekitar rencana Jembatan Siak IV berupa bangunan mal, departement store, pusat grosir, hotel, sport center, convention hall, dan perkantoran. Selanjutnya, Water Front Housing sebagai hunian direncanakan ada di sepanjang tepian sungai Siak.
 
 
Lanjutnya, jika dibenahi sebenarnya tepian Sungai Siak memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan. Hanya saja perlu dikemas supaya lebih menarik.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru Hermanius mengatakan, suasana di tepian Siak yang terbentang dari wilayah Senapelan ke Tanjung Datuk (sebalah selatan) dan dari Meranti Pandak ke Muara Fajar (sebalah utara/Rumbai) sangat potensi dikembangkan untuk ikon pariwisata.
 
 
''Selain sungai Siak, kawasan Danau Bandar Kayangan di Kecamatan Rumbai juga mempunyai pesona yang menarik untuk menarik pelancong. Pemerintah Kota Pekanbaru menyediakan 1000 hektar lahan di kawasan danau itu untuk dikelola oleh investor,'' imbuhnya.