Ketua KPK Agus Rahardjo

Besok KPK Sampaikan Kesimpulan Penyelidikan Kasus RS Sumber Waras di DPR

JAKARTA (suaralira.com) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan kelanjutan mengenai penyelidikan dugaan korupsi pengadaan lahan RS Sumber Waras akan disampaikan di depan Komisi III DPR RI, besok.


"Konklusinya besok bisa disampaikan ke DPR," kata Ketua KPK, Agus Rahardjo, saat ramah tamah dengan wartawan di kantornya Jakarta, Senin (13/6/2016).


Agus membeberkan kasus RS Sumber Waras sebenarnya sudah hampir rampung.


Kata Agus, pihaknya sudah sampai pada tahap kesimpulan akhir. Untuk menyelaraskannya, KPK tinggal menunggu satu kesimpulan dari lembaga terkait.


Mengenai penyampaian di Komisi III, Agus mengatakan itu merupakan kesepakatan pimpinan KPK untuk menyampaikannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III.


"Sebetulnya kita sudah ada konklusinya. Bisa aja kan kasus itu konklusinya seperti apa. Bisa aja tidak memenuhi harapan beberapa pihak. Atau memenuhi harapan pihak lain," kata Agus.


KPK sebelumnya telah meminta sejumlah keterangan dari berbagai pihak termasuk dari Basuki. KPK juga telah menerima audit invetigasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pembelian lahan RS Sumber Waras.


Dalam aduitnya, BPK enam dugaan penyimpangan saat pembelian lahan tersebut. Mulai dari perencanaan, penganggaran, kemudian pembentukan tim, pengadaan lahan RS Sumber Waras, pembentukan harga dan penyerahan hasil.


Anggota III BPK Eddy Mulyadi Supardi mengatakan penyimpangan tersebut menebabkan keuangan negara menderita kerugian. Temuan BPK terkait pembelian lahan rumah sakit Sumber Waras merugikan negara Rp 191 miliar.


Berdasarkan kronologi yang dibuat oleh BPK, masalah bermula ketika pada 6 Juni 2014, Plt Gubernur yang saat itu dijabat oleh Ahok berminat membeli sebagian lahan seluas 3,6 hektar milik RS Sumber Waras untuk dijadikan rumah sakit jantung dan kanker.


Pembelian lahan dilakukan karena menurut Ahok kala itu, keberadaan rumah sakit untuk pasien sakit jantung dan kanker sangat diperlukan karena kondisi pasien rumah sakit yang ada kian membludak.


Di sisi lain, hal ini juga dilakukan karena sebelumnya lahan tersebut akan dibeli oleh PT Ciputra Karya Utama dan diubah peruntukkan menjadi tempat komersil seperti mal.