PEKANBARU (suaralira.com) - Dari hasil catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau pada Mei 2016, daya beli petani Riau untuk subsektor Peternakan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,17 persen.
"Kenaikan ini disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani selama Mei tercatat sebesar 118,37 persen atau mengalami kenaikan sebesar 0,67 persen dibanding selama April tercatat 117,70 persen," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Mawardi Arsad, dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa (14/06/2016).
Menurut dia, daya beli petani sub sektor peternakan di Riau terdiri atas kelompok ternak besar, kelompok ternak kecil, unggas dan hasil ternak.
Ia menyebutkan, daya beli petani Riau untuk kelompok untuk ternak besar tercatat selama Mei 2016 tercatat sebesar 121 persen atau naik, 0,12 persen dibandingkan pada April 2016 yang tercatat sebesar 120,88 persen.
"Kenaikan yang sama juga terjadi pada daya beli petani dalam kelompok ternak kecil yang selama Mei 2016 tercatat sebesar 122,20 atau naik 0,14 persen dibanging selama April 2016 yang tercatat sebesar 122,06 persen," katanya.
Daya beli petani untuk jenis unggas selama Mei 2016 tercatat sebesar 113,08 persen juga mengalami kenaikan sebesar 1,61 persen dibandingkan dengan April 2016 tercatat 111,47 persen.
Berikutnya untuk hasil ternak khususnya ayam ras pedaging, ayam buras, sapi potong, telur ayam buras, kambing dan itik atau bebek selama Mei 2016 tercatat sebesar 124,48 persen atau naik menjadi 0,52 persen dibandingkan dengan selama Apri 2016 yang tercatat sebesar 123,96 persen.
Ia menjelaskan bahwa naiknya indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,55 persen khususnya daging ayam ras, gula pasir, rokok kretek filter, ikan asin teri dan lainnya.
Sedangkan untuk indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) tercatat sebesar 0,12 persen khususnya jagung pipilan, bibit sapi potong, dedak, bibit kambing dan lainnya, ujar Mawardi. (***)