Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) didampingi Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjen Pol M Iriawan (kiri) dan Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto menjawab pertanyaan wartawan saat kunjungan ke Mako Brimob Polda Riau, Pekanbaru, Selasa (30/8/2016

Kapolri Serius Atasi Penyeludupan di Riau

 

PEKANBARU (suaralira.com) - Kawasan perairan Provinsi Riau jadi perhatian  serius Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian. Ini karena maraknya penyeludupan di pesisir Riau dan menjadi atensi nasional. Itu pula sebabnya Tito meminta Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto agar mengintensifkan pengawasan di wilayah itu.

“Selain persoalan konflik so­sial, disiplin anggota dan kebakaran lahan, saya minta Pak Kapolda memperhatikan persoalan penyeludupan ini,” tegas Tito usai kunjungan ke Mako Brimob Polda Riau, Selasa (30/8).

Instruksi ini selain menekan angka penyelundupan, juga dimaksudkan agar meningkatkan bea masuk terhadap negara. “Saya minta ini supaya diperhatikan. Karena ini juga dapat meningkatkan bea masuk terhadap negara,” ucap Tito.

Selain penindakan, Kapolri juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait agar juga memperhatikan wilayah pesisir. Sebab banyak kasus, penyeludupan marak terjadi karena wilayah pesisir tidak mendapatkan suplai barang dari dalam negeri. Sehingga mereka tidak punya pilihan lain selain memanfaatkan barang-barang dari luar.

“Memang banyak kasus suplai barang di titik tersebut tergantung luar negeri. Makanya nanti akan saya koordinasikan suplai barang di sana diamankan. Jangan sampai titiknya kita tutup, tapi tidak dapat suplai barang dari dalam negeri. Kasihan masyarakat,” tegas Kapolri.

Sementara itu, dalam pengarahan di hadapan 700 perwira Polda Riau dan jajaran di Mako Brimob, Kapolri mengingatkan agar meningkatkan kepercayaan masyarakat. Kasus Meranti, kata Kapolri, adalah pelajaran dan cermin nyata bahwa masih ada anggota yang tidak memahami dan tidak berbaur dengan masyarakat dengan baik.

“Kasus Meranti adalah pelajaran pahit. Saya imbau kepada jajaran harus melakukan evaluasi. Ambil pelajaran dan tidak boleh terjadi di tempat lain,” tegasnya lagi.

Kapolri juga menginstruksikan kepada anggotanya agar memahami Commander Wish yang telah diterbitkanya. Commander Wish berisi 10 program prioritas ditambah dengan program Quick Wins. Program yang telah dirumuskan itu meliputi perbaikan pelayanan publik, profesionalisme penegakan hukum, stabilitas keamanan dan ketertiban nasional, serta reformasi internal.

“Commander Wish ini tolong dipahami dan dipraktikan. Saya melihat baru sampai level perwira menengah ke atas. Belum sampai ke bawah. Seperti perwira pertama, bintara, dan tamtama,” kata Tito.

Untuk itu, dia berharap agar 700 jajaran polisi yang mendapatkan pengarahan langsung pada hari ini dapat menyebarkan makna Commander Wish ke 10.000 personel di masing-masing daerah hingga mendapatkan kepercayaan masyarakat.