ARAFAH – Otoritas Arab Saudi menyebar sejumlah drone atau pesawat tanpa awak untuk mengawasi sekira 2 juta jamaah haji yang memadati Padang Arafah. Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah terulangnya Tragedi Mina pada 24 September 2015 yang menewaskan ribuan orang.
Jutaan jamaah haji dari berbagai negara melaksanakan proses mabit (menginap) dan mengambil kerikil untuk lempar jumrah di Muzdalifah. Setelah itu, mereka akan bergerak menuju Mina di mana tragedi tahun lalu terjadi.
Seperti dimuat Reuters, Senin (12/09/2016), otoritas menyebar sejumlah drone untuk meningkatkan pengawasan terhadap jutaan jamaah haji. Drone-drone tersebut nantinya akan memberi peringatan kepada pihak otoritas agar segera mengambil langkah yang diperlukan jika terjadi sesuatu.
Arab Saudi menuturkan, sekira 1.855.000 jamaah haji telah tiba di Tanah Suci untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji. Tragedi Mina memunculkan kritik keras kepada pemerintah Arab Saudi mengenai kapabilitas dalam penyelenggaraan serta penangangan ibadah haji.
Kritik paling keras datang dari Iran yang sekira 464 jamaahnya tewas dalam Tragedi Mina. Kritik dari seterunya itu dianggap akan mengganggu fokus pelaksanaan ibadah dari para jamaah haji. Mufti Agung Arab Saudi Abdulaziz al Sheikh mengingatkan, gangguan selama rangkaian ibadah haji sangat tidak bisa diterima.
“Setiap kebijakan atau komentar untuk mengalihkan ibadah haji dari rangkaian yang sesungguhnya adalah tidak Islami dan merupakan kebijakan kriminal,” tutup ulama yang menuduh pemimpin Teheran bukan Muslim beberapa hari lalu itu. (okz/sl)