Tertibkan Bongkar Muat Sayuran, Pemko Terjunkan 250 Personel Gabungan

PEKANBARU, SUARALIRA.com - Pemerintah Kota Pekanbaru yang tergabung dalam tim yustisi telah menurunkan 250 personel untuk melakukan penertiban bongkar muat sayuran di sepanjang Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Soerkarno Hatta ke Pasar Pagi Arengka.
 
"Penertiban ini sudah disosialisasikan dua pekan sebelumnya," kata Ketua tim penertiban Pekanbaru Azwan di Pekanbaru, Jumat.
 
Azwan menjelaskan dalam 250 personel ini terdapat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru, Kepolisian, TNI dan satgas Dinas Pasar.
 
Tujuan penertibkan lokasi bongkar muat yang selama ini serabutan dan ilegal adalah menghindari masalah kemacetan dan kebersihan kota serta keamanan. Selain juga sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 tahun 2002 tentang ketertiban umum.
 
"Makanya seluruh transpoter maupun pedagang yang melakukan aktivitas bongkar muat didua lokasi tersebut, kami reloksi ke Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS)," terang dia.
 
Untuk menghindari konflik, pihaknya menghimbau seluruh personil lebih mengutamakan tindakan persuasif dan jangan terpancing dengan hal-hal yang dapat memicu keributan.
 
"Kita ingatkan personel mengutamakan upaya persuasif dan jangan mudah terpancing, lalu mengarahkan mereka pindah ke terminal BRPS," kata Azwan.
 
Selanjutnya setelah tranpoter pindah ke BPRS, pihaknya akan melakukan penjagaan di beberapa titik yang dikeluhkan pedagang terkait masalah keamanan. Di antaranya di pasar Cik Puan, Jalan Pepaya, persimpangan SKA dan Terminal BRPS.
 
Azwan yang juga menjabat Asisten I Bidang Pemerintahan Setko Pekanbaru itu, tidak memberikan toleransi kepada para transpoter. Sebab di tempat yang telah disediakannya sudah ada pos terpadu dan dilengkapi dengan banyak fasilitas pendukung.
 
"Di sana sudah banyak berbagai fasilitas pendukung, mulai dari penerangan, penginapan, ruang ibadah dan sebagainya ada, tidak ada toleransi bagi mereka," tegasnya.
 
Dijumpai pada tempat yang berbeda, beberapa transpoter mengeluhkan fasilitas yang tersedia di BRPS sebagai lokasi baru bongkar muat.
 
Para transpoter dan pedagang menilai Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru belum siap, dalam merelokasi aktivitas bongkar muat yang selama ini berlansung di Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Soekarno Hatta ke Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BPRS). Sebab masih banyak fasilitas pendukung yang kurang memadai.
 
Ton, salah seorang transpoter mengeluh belum adanya fasilitas pendukung seperti penerangan dan tenda yang belum memadai.
 
"Kami lihat tidak ada tenda, jika hujan turun kemana mau berteduh," katanya.
 
Selain itu dia juga mengeluhkan Pemko tidak membagi kawasan bongkar muat dengan jelas dan merata. Sehingga jadi rebutan dalam mendapatkan tempat.
 
"Sekarang kami rebutan dalam mengambil tempat, ini rawan perselisihan antar transpoter," tegasnya menambahkan. (ant/sl)