PALANGKARAYA, SUARALIRA.com - Pagi ini acara puncak peringatan hari Sumpah Pemuda dilaksanakan di Lapangan Sanaman Mantikei, Palangkaraya. Dalam acara kolosal ini, Menpora Imam Nahrawi disambut oleh pemuda dari 34 provinsi beserta budayanya.
Imam yang ditemani sang istri, Shobibah Rahmah dan Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran beranjak dari panggung kehormatan menuju tengah lapangan. Di lapangan sudah berbaris pemuda pemudi Indonesia lengkap dengan atribut pakaian khas daerah masing-masing.
Di tangan pemuda pemudi itu tergenggam air dan tanah yang mereka satukan di dalam sebuah guci. Penyatuan air dan tanah dari seluruh Indonesia itu disaksikan langsung oleh Imam Nahrawi beserta istri dan gubernur Kalteng.
Terlihat Imam yang saat itu menggunakan batik coklat menyatukan kedua tangannya di depan dada saat para pemuda memasukkan air dan tanah yang mereka bawa. Penyatuan tanah dan air tersebut dimulai dari pemuda Provinsi Papua Barat dan diakhiri Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Setelah semua air sudah menyatu, kemudian Imam memasukkan tangannya ke dalam guci tempat air dan tanah tersebut disatukan. Setelah itu, Imam dan Sugianto menandatangani plakat yang menandakan bahwa Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 dilaksanakan di Kota Palangkaraya.
Tanah dan air tersebut kemudian akan digunakan dalam pembuatan tugu Soekarno di Bundaran Besar Kota Palangkaraya. Bundaran Besar tersebut pun nantinya akan akan dinamakan Bundaran Bung Karno.
"Pak gubernur, jadikanlah tanah dan air menjadi simbol kokohnya persatuan bangsa Indonesia. Indonesia tidak boleh terpecah belah, harus tetap NKRI. Hidup pemuda!" Pesan Imam kepada Gubernur Kalteng dan kepada pemuda, di Stadion Sanaman Mantikei, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (28/10).
Acara ini dihadiri oleh 1.500 pemuda yang ikut dalam Jambore Pemuda Indonesia, serta ratusan siswa dari berbagai sekolah tingkat SMP dan SMA di Palangkaraya. (dtc/sl)