JAKARTA, SUARALIRA.com - Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia telah menerima surat pemberitahuan untuk aksi unjuk rasa pada Jumat, 4 November. Sebanyak 100 ribu orang diberitahukan akan berpartisipasi dalam aksi tersebut.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan surat pemberitahuan tersebut dibuat atas nama Bachtiar Nasir.
"(Massa) intinya masyarakat yang mendukung fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), sudah diterima," kata Boy di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/11).
Ia menjelaskan, dalam surat pemberitahuan tersebut disebutkan sejumlah titik akan menjadi lokasi aksi unjuk rasa, di antaranya adalah Istana Negara dan Gedung DPR. Aksi unjuk rasa akan berakhir pada pukul 18.00 WIB.
Menurut Boy, polisi akan mengawal massa mulai dari Masjid Istiqlal. Sebab, rencananya massa akan mengawali aksinya dengan salat Jumat di masid terbesar di kawasan Asia Tenggara itu.
"Tentu kita melakukan pengawalan, termasuk di Masjid Istiqlal, depan Istana," ujar Boy.
Saat dikonfirmasi, Bachtiar membenarkan bahwa ia telah melayangkan surat pemberitahuan ke Mabes Polri terkait aksi unjuk rasa pada Jumat (4/11).
Namun, menurutnya, jumlah massa 100 ribu yang ia terangkan dalam surat pemberitahuan ke Mabes Polri tersebut hanya angka minumum. Ia memperkirakan massa yang ikut dalam aksi unjuk rasa bisa mencapai 500 ribu orang.
"Tadi pagi, kami dapat informasi dari Makassar sudah berangkat naik kapal laut sekitar 3.000 orang. Kemudian, kemarin malam dari Garut sudah berangkat 27 bus. Ada juga dari Kalimantan yang datang dengan bus, kapal, dan pesawat terbang," kata Bachtiar yang juga ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI itu.
Menginap
Ia pun tidak dapat memastikan apakah aksi unjuk rasa yang akan dilaksanakan pihaknya akan berakhir pada pukul 18.00 WIB atau tidak. Bachtiar menegaskan, aksi unjuk rasa baru akan berakhir bila Presiden Joko Widodo bersedia menemui massa.
"Kalau Presiden tidak bersedia, kami bisa menginap," katanya.
Namun begitu, Bachtiar menjamin aksi unjuk rasa akan berlangsung dengan damai dan tertib. Bahkan, ia berjanji, pihaknya juga akan menjaga kebersihan dan tidak merusak taman.
"Kami tidak ingin kerusuhan. Kami juga akan turunkan kekuatan kebersihan yang membawa sapu dan tong sampah, serta penjaga taman," tuturnya.
Massa dari sejumlah organisasi masyarakat keagamaan rencananya akan long march dari Masjid Istiqlal ke Istana Negara pada Jumat (4/11) mendatang.
Mereka menuntut penegakan hukum terkait kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok.
Ini merupakan aksi kedua setelah aksi pertama yang digelar 14 Oktober lalu. Aksi pertama itu juga dihadiri ribuan warga. Sempat terjadi kericuhan kecil dalam aksi pertama tersebut. Namun, secara keseluruhan demonstrasi berjalan relatif aman dan terkendali. (cnn/sl)