JAKARTA, SUARALIRA.com - Sekelompok warga sempat melakukan penolakan terhadap Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat melakukan kampanye di beberapa tempat. Djarot menegaskan, bahwa penolakan itu dapat dipidanakan.
"Kalau ada yang menghalang-halangi (kampanye), menghambat, mengacaukan, maka yang bersangkutan itu bisa kami tuntut. Kami laporkan, bisa kita pidanakan, sesuai dengan aturan yang ada," jelas Djarot saat konferensi pers di Kantor Sekretariat Panwas Jakarta Barat di Jalan Raya Kebon Jeruk No. 64, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (14/11/2016).
Djarot berharap, agar semua pihak dapat menghargai proses Pilkada DKI Jakarta yang sedang berjalan. "Saya sampaikan seperti itu, sehingga saya sampaikan sekali lagi, ini proses Pilkada ini marilah kita hargai betul-betul," tegasnya.
Kepada warga yang melakukan penolakan, Djarot selalu memahamkan, bahwa aktivitas kampanye yang dilakukannya merupakan legal secara hukum. Ini dilakukan salah satunya, terhadap warga yang menolak kampanyenya di Kembangan Utara Jakarta Barat.
"Makanya ketika kami dihadang di Kembangan Utara, kami jelaskan kepada yang menghadang itu, saya tidak tahu namanya, tapi wajahnya ada dan saya ingat, saya sampaikan kepada yang bersangkutan, bahwa kami ini dilindungi oleh undang-undang," jelasnya.
Karena dijamin oleh undang-undang, maka pihaknya dapat melakukan kampanye di manapun. Namun aktivitas kampanye itu disebut Djarot harus sesuai aturan yang berlaku.
"Dijamin oleh undang-undang, dan kami boleh berkampanye atau masuk di wilayah manapun juga, asalkan itu sesuai aturan," katanya.
Djarot menegaskan, bahwa dirinya akan tetap hadir di lokasi kampanye meskipun ada sekelompok warga yang menolak. Ini dilakukan untuk memberi kedewasaan berdemokrasi kepada masyarakat.
"Ketika ada penolakan penolakan seperti itu, saya bilang ke teman-teman, saya pastikan saya harus hadir. Untuk memberikan sekali lagi, pendewasaan dalam berdemokrasi kita," tegasnya lagi.
Pihaknya juga akan mencari tau siapa aktor dibalik adanya penolakan warga itu. "Dan saya ingatkan juga, kami juga akan mencari tau siapa aktor dibalik gerakan-gerakan seperti itu. Ini sangat mengganggu kedewaasaan kita dalam berdemokraksi," sebutnya. (dtc/sl)