JAKARTA, SUARALIRA.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau global bond pada akhir tahun. Hasil dari penerbitan surat utang ini untuk membiayai kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.
Waktu penerbitan antara akhir November hingga Desember 2016.
"Antara Minggu akhir November sampai Desember, kalau pasar bagus," ungkap sumber yang dilansir detikFinance, Sabtu 19/11/2016)
Pemerintah akan berhati-hati dalam menerbitkan surat utang tersebut. Sebab, kondisi pasar keuangan masih cukup bergejolak pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.
Begitu juga dengan penentuan surat utang yang akan diterbitkan.
"Belum ada target. Nanti jumlahnya, kalau tahu demand-nya berapa. Sekarang masih proses dokumentasi," terangnya.
Penerbitan surat utang sebelum tahun anggaran berjalan atau prefunding sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan, pernah melakukan kebijakan serupa untuk untuk APBN 2016. Nominalnya US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.
Sekarang giliran Sri Mulyani. Keputusan ini diambil karena kebutuhan belanja yang cukup besar di awal tahun akibat program percepatan realisasi belanja. Sementara penerimaan kecil dan sisa kas juga habis untuk kebutuhan belanja pegawai.
(dtc/mn)