JAKARTA (suaralira.com) - Rapat Pleno Partai Golkar memutuskan untuk mengajukan kembali Setya Novanto sebagai Ketua DPR menggantikan posisi Ade Komarudin. Apa tanggapan anggota DPR RI?
Anggota Komisi I DPR RI Syarief Hasan mengatakan, keputusan mengusung Setya sebagai Ketua DPR itu merupakan hak dari partai Golkar. Meski demikian, pergantian posisi itu dinilainya tidak akan berpengaruh besar terhadap program kerja DPR.
"Itu kan hak dari partai Golkar, apakah nanti Setya Novanto kembali menjadi ketua atau tidak. Tetapi semisal Setya Novanto akhirnya menjadi ketua DPR, mungkin tidak terlalu berpengaruh terhadap program kerja DPR," kata Syarif Hasan saat berbincang dengan detikcom, Selasa (22/11/2016).
Anggota DPR fraksi Partai Demokrat ini mengatakan, pergantian itu tidak akan berpengaruh banyak karena Ketua DPR berfungsi sebagai juru bicara parlemen. "Yang bekerja secara teknis seperti pansus, banggar, baleg, dan lain sebagainya," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI lainnya, Charles Honoris menilai, apa yang telah diputuskan oleh partai Golkar itu harus dihormati.
"Saya rasa keputusan Golkar untuk kembali mengangkat Pak Setya Novanto sebagai Ketua DPR adalah hak prerogatif yang harus kita hormati. Mekanisme politik di parlemen sesuai aturan memang seperti itu. Ya kita hormati saja," jelas Charles saat berbincang dengan detikcom.
Di sisi lalin, Charles mengapresiasi komitmen Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar yang andil dalam mempertahankan Kebhinekaan dan NKRI. Sementara itu, terkait kasus yang dihadapi Novanto yang berujung pada pencopotan dirinya sebagai Ketua DPR beberapa waktu lalu, dinilai Charles sudah selesai di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
"Semoga Pak Novanto bisa membawa lembaga ini menjadi institusi yang dipercaya oleh rakyat Indonesia di tengah meningkatnya ketidakpercayaan publik terhadap DPR dan partai politik pada umumnya," kata anggota DPR dari fraksi PDIP tersebut.
(dtc/sl)