BANGKINANG (suaralira.com) - Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa dalam rangka menyambut Hari Antikorupsi Internasional (HAKI), Kamis (8/12/2016). Aksi ini ditandai penyerahan perangkap Tikus kepada Kepolisian Resor Kampar.
Perangkap Tikus yang dijadikan sebagai hadiah Peringatan HAKI itu diterima oleh Kepala Satuan Intelijen AKP. Edi Junaidi.
Polres Kampar merupakan titik akhir aksi tersebut.
Unjuk rasa diawali di Bundaran Balai Bupati Kampar, Jalan Prof. M. Yamin, Bangkinang Kota. Kemudian berlanjut ke Bundaran Simpang Jalan Bangkinang-Petapahan dekat kawasan Water Front City. Saat aksi, Jembatan WFC sedang diresmikan.
Dari sini, massa mengakhiri aksinya di depan Markas Kepolisian Resor Kampar. Peserta aksi terdiri dari Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) Cabang Kampar dan Forum BEM se-Kampar.
Ryan mengatakan, perangkap Tikus merupakan simbol dorongan kepada penegak hukum agar segera menangkap koruptor di Kampar. Di dalam perangkap Tikus itu, kata dia, sengaja dimasukkan uang mainan pecahan 50.000, 20.000, 10.000 hingga 1.000.
"Ini adalah bentuk sindiran bahwa penegak hukum sudah kehabisan akal mengungkap sejumlah kasus korupsi di Kampar," kata aktivis GPPI Kampar ini.
Selain itu, peserta aksi juga menggantungkan duplikat Pocong di Pagar Mapolres Kampar. Dikatakan Ryan, Pocong ibarat koruptor yang menakutkan.
"Ini simbol bahwa koruptor adalah sosok yang menakutkan bagi penegak hukum," tandasnya. trb/sl