Mensos Serahkan Alat Bengkel Hingga Mesin Jahit ke Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Pekanbaru

PEKANBARU (suaralira.com) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memberikan bantuan senilai Rp 530 juta kepada Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) di Pekanbaru. Mensos berpesan, agar anak-anak panti tetap semangat melanjutkan sekolah.
 
Penyerahan bantuan ini dilaksanakan di PSBR di Jalan Sekolah, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Minggu (11/12/2016). Penyerahan bantuan ini berupa peralatan perbengkelan, mesin jahit dan peralatan tata rias dengan total nilai Rp 530 juta.
 
"Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk anak-anak yang ada di PSBR di Pekanbaru yang mencakupi wilayah regional Sumatera terdiri dari Sumatera Barat, Kepri dan Sumatera Utara. Dari Kepri ada anak remaja dari pulau terluar Indonesia," kata Khofifah dalam sambutannya.
 
Khofifah berharap, anak-anak yang ada di PSBR tidak hanya dibekali keterampilan semata. Namun lebih dari situ, anak-anak yang putus sekolah ini harus tetap melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
 
"Enggak usah malu, kalian semua harus melanjutkan pendidikan. Dan tak usah malu, kalau pendidikan harus mengejar paket B dan C. Usia tak menjadi persoalan untuk terus belajar. Biar saja usia 18 atau 20 tahun untuk tetap mengambil paket C," tutur Khofifah memberikan semangat pada anak-anak yang ada PSBR tersebut.
 
Khofifah juga mengisahkan seorang anak yang sukses padahal dulunya putus sekolah karena kurang dana. Anak yang dikisahkan Khofifah itu, tidak tamat SD. 
 
Sebelum berbisnis buah-buahan dan sayuran, anak tersebut mengawali bisnisnya dengan berdagang rokok di Pelabuhan di Surabaya. 
 
"Hasil jualan sayuran dia belikan kain untuk ibunya. Dia sangat hormat dengan ibunya. Sampai akhirnya anak tadi, menjadi pemasok sayur dan buah terbesar di provinsinya, dan belakangan punya perusahaan tambang batubara dan emas," kata Khofifah mengisahkan perjuagan seorang anak dari latar belakang orang tak mampu.
 
Masih soal kisah, dilanjutkan Khofifah, bahwa pengusaha sukses itu tetap mengambil jalur pendidikan dari paket A,B dan C. Belakangan malah menampakan pendidikan di kampus Amerika.
 
"Kalau saya sebutkan namanya, pasti sebagian hadirin banyak yang tahu. Dan pengusaha itu tercatat sebagai orang kaya di Indonesia urutan 100 sampai 120," kata Khofifah yang tiba di Pekanbaru setelah mengunjungi korban gempa di Aceh.
 
Dari cerita tersebut, Khofifah mengajak remaja yang putus sekolah di PSBR tersebut untuk dapat mengambil pelajaran berharga.
 
"Percayalah nak, ibu dan bapak kalian sudah bersusah payah membesarkan kalian. Saya rasa tidak ada niatan dari orang tua kalian untuk menyakiti hati kalian. Kalaupun kalian merasa tersakiti, maafkan kedua orang tua kalian. Belajarlah yang tekun di sini, lanjutkan sekolah," jelas Khofifah.
 
Seperti diketahui, ada 190 peserta di PSBR ini. Mereka terutama terdiri dari remaja yang putus sekolah.
 
"Kepada petugas yang ada di PSBR ini, saya juga ingatkan bimbing anak-anak ini untuk tetap saling mencintai keluarganya, mencintai sesamanya, yang nantinya mereka juga akan mencantai bangsa dan negaranya. Pembelajaran sopan santun juga harus diberikan kepada anak-anak. Tidak cukup hanya bekal keterampilan yang diberikan, bimbingan mental juga perlu diperhatikan," pesan Khofifah.  dtk/sl