BEKASI (suaralira.com) - Dalam rangka menyambut malam pergantian tahun, anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan meminta masyarakat tidak berlebihan dalam menyambut malam pergantian tahun baru 2017 yang jatuh pada Minggu dini hari.
"Ramai-ramai boleh saja, tapi jangan melampaui batas. Lebih baik isi malam tahun baru dengan kegiatan positif, dan memberikan bantuan kepada orang lain yang betul-betul membutuhkan," kata dia Jumat (30/12).
Ronny juga juga mengingatkan, pada waktu pergantian tahun baru, gunakan waktu malam tahun baru dengan berdoa bersama keluarga untuk lebih bersyukur lagi kepada Tuhan yang telah memberikan kesehatan, dan rezeki sepanjang 2016 lalu.
Politisi Partai Demokrat itu juga mengatakan, pada proses perayaan malam tahun baru nanti, masyarakat jangan mengisi kegiatan yang tidak bermanfaat, seperti pesta minuman keras, serta perbuatan maksiat yang dapat menimbulkan kehilangan akal pikiran sehat seseorang.
"Saya juga meminta pemerintah dapat menertibkan tempat hiburan malam (THM) untuk tidak melampaui batas etika moral dalam menyambut tahun baru 2017. Harapannya bisa terwujudnya suasana yang nyaman, dan kondusif di tengah masyarakat saat menyambut, dan mengawali tahun baru ini," tutur dia.
Di tegaskan Ronny, dalam penggunaan petasan, kembang api, dan terompet diminta tidak melakukan secara bebas, dan sekehendak hati di area perumahan warga. Hargai warga yang sedang istirahat atau tidak suka suara bising, dan kegundahan dari penggunaan petasan, kembang api, dan terompet dalam menyambut malam tahun baru 2017.
"Saya mengajak masyarakat memiliki sikap toleransi sesama warga sekitar sehingga tidak menimbulkan gangguan ketertiban, dan kenyamanan warga lainnya," jelasnya.
"Duka gempa diaceh belum hilang, sekarang musibah banjir di Bima yang menimpa ratusan korban. Tidak bijak kalau masyarakat menggelar pesta disaat yang lain berduka," bijaknya.
Ronny memahami, perayaan tahun baru merupakan momen tahunan yang sudah mentradisi. Namun demikian sudah selayaknya kalau ikut prihatin dengan musibah yang saat ini menimpa bangsa Indonesia.
(oto/sl)