BEKASI (suaralira.com) - Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru, segera dioperasikan. IPA berkaspitas terpasang 400 liter perdetik itu, dibangun di lahan milik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Cabang Babelan, Kabupaten Bekasi. IPA di lahan aset PDAM tersebut, dibangun atas kerja sama dengan pihak swasta, dengan sistem bangun serah terima atau sering disebut dengan istilah Build Operate and Transfer (BOT).
BOT ini merupakan kemitraan pemerintah swasta (KPS) dengan jangka waktu 10 tahun. Artinya, dalam 10 tahun ke depan, IPA bernilai sekitar Rp 40 miliar itu, menjadi milik PDAM Tita Bhagasasi. Ini suatu bentuk kerja sama yang relatif singkat. Karena biasanya, BOT diatas 20 tahun.
Dijumpai di lokasi pembangunan IPA tersebut, pimpinan proyek, Krisna Hudaya mengakui, dalam pengoperasian IPA itu, pihaknya menggunakan teknologi asal Korea.
"Jadi dalam pengoperasian IPA ini, semuanya menggunakan sistem jaringan, dan teknologi," ucapnya.
Terdapat berbagai kemudahan, dan efisiensi dalam penerapan teknologi tersebut. Jika dikalkulasi, kata dia, dapat menghemat tenaga listirk hingga 50 persen, dan menghemat penggunakan alat kimia 30 persen, dibandingkan dengan pengoperasikan IPA manual yang selama ini digunakan PDAM. Dan hasil produksi (air) lebih bersih serta jernih.
Dalam sitem proses produksi, semuanya dikontrol menggunakan teknologi. Di lokasi, ada satu ruangan dalam suhu dingin tertentu, dimana di ruangan itu, terdapat sistem kontrol menggunakan teknologi jaringan.
Fibra Disfilter Panel
Segala sesuatu dalam semua bentuk operasional, mulai dari intik atau titik air baku hingga reservoir sebelum air disalurkan ke Jaringan Distribusi Utama (JDU) menuju jaringan pelanggan, dapat dikontrol dalam ruangan Fibra Disfilter Panel (FDP).
Pada teknologi itu, dalam membersihkan air, menggunakan fiber disc filter. Alat itu, ditempatkan dalam kolam terakhir sebelum masuk reservoir. Dan alat tersebut, hanya dibersihkan dalam dua tahun.
Dalam sistem ini tidak ada lagi penggunaan bahan kimia dengan takaran manual, tetapi semuanya dengan teknologi berdasarkan ukuran tertentu, dan disesuaikan dengan tingkat kekeruhan air baku (NTU).
Adapun proses pengolahan air sebagai berikut:
1. Dari kolam intik/raw water, telah terpasang empat pipa, dan masing-masing pipa mampu menyedot air untuk diolah 100 liter per detik. Dan sejak awal di titik air baku, sudah menggunakan sistem teknolgi.
2. Dari titik intik menggunakan pompa masuk ke dalam Pre Teratment dengan pencampuran bahan kimia tahap awal.
3. Air disalurkan ke kolam kedua dimana menggunakan Fiber Disc Filter, dan dilakukan penggunakan bahan kimia kaporit serta dilanjutkan ke reservoir.
4. Dari kolam reservoir, air dipompa ke jaringan pipa JDU untuk dilanjutkan kepipanisasi pelanggan.
Jadi, tambah Krisna, penggunakan tenaga listrik hanya pada saat di pompa kolam intik, dan saat air didistribusikan dari reservoir ke JDU. Dari proses awal semuanya dilakukan dengan menggunakan gravitasi karena struktur bangunan telah dirancang sedemikian rupa.
Tingkatkan Cakupan
Melalui sistem BOT ini, pihak investor memproduksi air bersih, dan menjual air baku ke PDAM. Dan dalam tempo 10 tahun, segala peralatan dalam proses pengolahan air bersih itu, menjadi aset milik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi.
Direktur Usaha PDAM Tita Bhagasasi Bekasi, Maman Sudarman mengemukakan, dalam perjanjian kontrak dengan investor, pihaknya membeli air curah Rp 3.000 per meter kubik dengan kapasitas 240 liter perdetik. Dipekirakan, dengan kapasitas produksi 200 liter per detik, mampu menambah setidaknya 20.000 sambungan langganan (SL) baru di wilayah Babelan.
"Kerjasama dengan pihak swasta ini, dilakukan untuk menambah cakupan air bersih kepada masyarakat khususnya di daerah Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, dan sekitarnya, mengingat air tanah di daerah pantai tersebut tidak laik untuk dikonsumsi," ungkap Maman.
Sementara, Kepala PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Cabang Babelan, Suherlis menuturkan, saat ini pihaknya melayani 29.011 SL dengan kapasitas air bersih 245 liter per detik. Air tersebut dipoduksi IPA Babelan 185 liter per detik, disuplai dari PDAM Tirta Patriot 15 liter perdetik, dan suplai PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Cabang Pondokungu 45 liter perdetik.
"Jika IPA baru sudah dioperasikan, kami akan menghentikan pasokan air bersih dari PDAM Tita Patriot, dan Cabang Pondokungu. Itu kami lakukan guna meningatkan kapasitas pelayanan, dan menambah cakupan pelayanan akan air bersih kepada masyarakat," tuturnya.
(oto/sl)