Cabuli Tujuh Murid Mengaji

Rumah dan Kendaraan Oknum Guru Ngaji di Bakar Masa

PANGKALANLESUNG (suaralira.com) - Akibat ulah biadab yang diduga pelaku pencabulan tujuh orang muridnya di bawah umur, rumah dan mobil oknum guru ngaji BD alias WW hangus terbakar akibat amuk massa. Emosi warga Desa Pesaguan, Kecamatan Pangkalan Lesung, Pelalawan, Provinsi Riau ini dibenarkan Kapolres Pelalawan, AKBP Ari Wibowo, Selasa, (12/04/2017)
 
Informasi atas peristiwa tersebut yang diperoleh Kapolres Pelalawan berawal dari informasi yang diterimanya tentang adanya tindak pidana pencabulan terhadap anak dibawah umur. Pencabulan diduga pelakunya seorang guru ngaji berinisial BD alias WW Warga Dusun 3, Desa Pesaguan, Kecamatan Pangkalan Lesung. Setelah terima informasi pihak personil Polsek Pangkalan Lesung langsung bergerak turun mengecek menuju ke lokasi kejadian. 
 
"Ketika tibanya dilokasi sehingga anggota kita menemukan amuk massa dengan membakar rumah beserta satu unit kendaraan roda empat di lapangan. Jadi memang benar telah terjadi pembakaran rumah beserta kendaraan roda empat milik oknum guru ngaji yang dilakukan massa akibat marah dengan aksi cabul dilakukan pelaku pada murid mengajinya itu," beber Ari Wibowo.
 
Hanya saja sebut Kapolres, agar amukan masa tidak beralih pada pelaku, maka polisi langsung mengamankan pelaku ke Mapolsek Pangkalan Lesung. Kemudian keluarga pelaku sendiri kita ungsikan kerumah anaknya di PT Musim Mas. 
 
Sementara itu "dari pihak keluarga korban sendiri, kita telah mintanya untuk melapor ke polisi dengan melakukan visum di Puskesmas dan membawa hasil visum para korban tersebut," ujar Kapolres Ari Wibowo.
 
Supaya tidak sampai  meresahkan dan menimbulkan situasi tidak kondusif di tengah masyarakat, Kapolres Pelalawan mengaku telah turun dan meminta pada seluruh warga Pangkalan Lesung agar tidak main hakim sendiri. Dan masyarakat supaya menyerahkan penyelesaian persoalan kejadian kepada pihak kepolisian Polres Pelalawan. 
 
"Supaya tidak meresahan dan tidak main hakim, Kita sudah minta warga setempat untuk tetap tenang karena persolan kasus pemcabulan telah sampai ke pihak polisi untuk diproses secara hukum. Jadi Warga jangan lagi main hakim sendiri,” pinta Kapolres.
 
Dengan himbauan pada warga itu, Kapolres mengaku bahwa hingga kini situasi dilokasi kejadian telah kondusif dan para warga telah kembali beraktifitas seperti biasa. 
 
"Situasi di lapangan telah dapat kita kendalikan dan hanya saja kita mengarapkan agar para  warga tidak lagi mudah percaya dengan informasi hasutan yang bisa memperkeruh suasana di tengah masyarakat," tutur Kapolres. 
 
Dari pengakuan warga, Suparno yang merupakan salah seorang tetangga pelaku mengaku, sangat kaget dengan perilaku biadap oknum guru ngaji tersebut, karena selama ini sosok pelaku cukup dikenal masyarakat karena pelaku memiliki keahlian dibidang agama khususnya mengaji. 
 
“Dengan keahliannya itu, maka hampir seluruh warga di Desa Pesaguan telah percayakan anak putra-putrinya diajarkan mengaji. Sebenarnya kami pernah berencana mau memberikan gaji untuk pelaku karena telah mengajari anak-anak kami mengaji, akan tetapi ditolak pelaku hingga masyarakat simpati padanya karena selalu menolak pemberian warga," jelas Suparno. 
 
(suhemri hasan)