Bekasi- Adanya permasalahan pencemaran air dari Kali Bekasi yang berwarna hitam pekat, disertai bau menyengat dan kandungan logamnya cukup tinggi, sehingga tak bisa diurai dengan bahan kimia untuk memproduksi air bersih. Seperti dilansir dari Merdeka.com, hal ini dikemukakan oleh PT PDAM Tirta Patriot memutuskan untuk menghentikan produksinya karena terdampak dari kali Bekasi yang tercemar limbah.
Akibatnya, sebanyak 51 ribu pelanggan air bersih tak mendapatkan pelayanan. Uci mengatakan, air baku dari Kali Bekasi berwarna hitam pekat, disertai bau menyengat.
Adapun kandungan logamnya cukup tinggi, sehingga tak bisa diurai dengan bahan kimia untuk memproduksi air bersih. Uci mengatakan, pelangganya di Bekasi Utara dan Bekasi Barat mencapai 31 ribu. Belum lagi pelanggan dari PDAM Tirta Bhagasasi mencapai 20 ribu di Wisma Asri dan Harapan Baru. PDAM Tirta Bhagasasi menggunakan bahan baku air dari PDAM Tirta Patriot.
Warga di Perumahan Wisma Asri, Bekasi Utara, Yakup Sinaga mengatakan, pasokan air bersih dari PDAM terhenti sejak kemarin. Ia mengaku kecewa karena penyedia layanan tak memberikan informasi perihal penyebabnya.
"Saya kembali lagi pakai jetpam, tapi susah karena jetpam lama tidak dipakai. Minimal butuh waktu satu jam untuk memancing air agar naik," ujar Yakup kepada merdeka.com.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jumhana Lutfi mengatakan, hasil penyelidikan sementara penyebab air Kali Bekasi menjadi hitam pekat karena sedimentasi terangkat. Ini disebabkan karena wilayah hulu terjadi hujan. "Sedimentasi yang mengendap karena musim kemarau panjang terangkat begitu ada gelontoran air akibat hujan di Bogor," ujar Lutfi. Dia masih menyelidiki kemungkinan penyebab lain. Menurut dia, timnya di lapangan sedang menyisir aliran sungai tersebut mulai perbatasan dengan Kabupaten Bogor sampai dengan Bendung Bekasi.
Terkait hal ini, Ketua Umum DPP Lembaga Lingkungan Hidup AMPHIBI Agus Salim Tanjung,So,Si, mengatakan. Bahwa AMPHIBI sangat menyayangkan ada tindakan dugaan pelaku pencemaran Kali Bekasi tersebut, karena tindakan tersebut sangat merugikan orang banyak. "Semestinya hal ini tidak terjadi, jika memang Pemerintah Bekasi melalui Dinas LH, telah benar-benar mengontrol dan menerapkan SOP (Standar Operasional Perusahaan) kepada seluruh perusahaan, maka tidak akan ada terjadi pencemaran di Kali Bekasi tersebut," ungkap Agus Salim Tanjung,So,Si kepada Awan Pers, Senin (13/08/2018).
"Kemudian, kita minta kepada Pemerintah Bekasi untuk serius dan tindak tegas pelaku pencemaran di Kali Bekasi yang sudah merugikan orang banyak tersebut," imbuh Ketum DPP AMPHIBI ini. Menurut Agus Salim Tanjung,So,Si, bahwa keterangan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jumhana Lutfi yang mengatakan kepada Media Merdeka.com, bahwa hasil penyelidikan sementara penyebab air Kali Bekasi menjadi hitam pekat, karena sedimentasi terangkat. Ini disebabkan karena wilayah hulu terjadi hujan.
Menurut AMPHIBI ini merupakan jawaban yang terkesan alasan. "Jika memang ini terjadi, semestinya Dinas LH bekasi melakukan koordinasi kepada Dinas LH Bogor untuk melakukan pembersihan Kali tersebut secara bersama. Sehingga jika hujan turun, Kali Bekasi tidak tercemar air yang berwarna hitam. Yang mengakibatkan masyarakat Bekasi dirugikan." ungkap Agus Salim Tanjung,So,Si.
"Kita berharap kepada Pemerintah Bekasi jangan lagi menimbulkan opini-opini yang menurut AMPHIBI tidak masuk akal. Untuk itu, AMPHIBI akan investigasi permasalahan tercemarnya Kali Bekasi tersebut, dan giring permasalahan ini hingga ke kementerian LHK, jika Dinas LH lamban dalam penanganan masalah ini." tegas Ketua Umum DPP AMPHIBI Agus Salim Tanjung,So,Si, kepada Aliansi Wartawan Amphibi Nkri (Awan Pers). Sumber: Merdeka.com. Rilis Lanjutan: DPP Awan Pers.