BEKASI- Terkait permasalahan pencemaran Kali Bekasi yang merugikan masyarakat, Seperti dilansir dari Merdeka.com, hal ini dikemukakan oleh PT PDAM Tirta Patriot memutuskan untuk menghentikan produksinya karena terdampak dari kali Bekasi yang tercemar limbah. Akibatnya, sebanyak 51 ribu pelanggan air bersih tak mendapatkan pelayanan.
Uci mengatakan, air baku dari Kali Bekasi berwarna hitam pekat, disertai bau menyengat. Adapun kandungan logamnya cukup tinggi, sehingga tak bisa diurai dengan bahan kimia untuk memproduksi air bersih.
Uci mengatakan, pelangganya di Bekasi Utara dan Bekasi Barat mencapai 31 ribu. Belum lagi pelanggan dari PDAM Tirta Bhagasasi mencapai 20 ribu di Wisma Asri dan Harapan Baru. PDAM Tirta Bhagasasi menggunakan bahan baku air dari PDAM Tirta Patriot.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jumhana Lutfi mengatakan, hasil penyelidikan sementara penyebab air Kali Bekasi menjadi hitam pekat karena sedimentasi terangkat. Ini disebabkan karena wilayah hulu terjadi hujan.
"Sedimentasi yang mengendap karena musim kemarau panjang terangkat begitu ada gelontoran air akibat hujan di Bogor," ujar Lutfi.
Dia masih menyelidiki kemungkinan penyebab lain. Menurut dia, timnya di lapangan sedang menyisir aliran sungai tersebut mulai perbatasan dengan Kabupaten Bogor sampai dengan Bendung Bekasi.
Terkait hal ini, Ketua Umum DPP Lembaga Lingkungan Hidup AMPHIBI Agus Salim Tanjung,So,Si, kepada Aliansi Wartawan Amphibi Nkri (Awan Pers) mengatakan. Bahwa AMPHIBI sangat menyayangkan ada tindakan dugaan pelaku pencemaran Kali Bekasi tersebut, karena tindakan tersebut sangat merugikan orang banyak.
"Semestinya hal ini tidak terjadi, jika memang Pemerintah Bekasi melalui Dinas LH, telah benar-benar mengontrol dan menerapkan SOP (Standar Operasional Perusahaan) kepada seluruh perusahaan, maka tidak akan ada terjadi pencemaran di Kali Bekasi tersebut," ungkap Agus Salim Tanjung,So,Si kepada Awan Pers, Senin (13/08/2018).
"Kemudian, kita minta kepada Pemerintah Bekasi untuk serius dan tindak tegas pelaku pencemaran di Kali Bekasi yang sudah merugikan orang banyak tersebut," imbuh Ketum DPP AMPHIBI ini.
Menurut Agus Salim Tanjung,So,Si, bahwa keterangan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jumhana Lutfi yang mengatakan kepada Media Merdeka.com, bahwa hasil penyelidikan sementara penyebab air Kali Bekasi menjadi hitam pekat, karena sedimentasi terangkat. Ini disebabkan karena wilayah hulu terjadi hujan. Menurut AMPHIBI ini merupakan jawaban yang terkesan alasan.
"Jika memang ini terjadi, semestinya Dinas LH bekasi melakukan koordinasi kepada Dinas LH Bogor untuk melakukan pembersihan Kali tersebut secara bersama. Sehingga jika hujan turun, Kali Bekasi tidak tercemar air yang berwarna hitam. Yang mengakibatkan masyarakat Bekasi dirugikan." ungkap Agus Salim Tanjung,So,Si.
"Kita berharap kepada Pemerintah Bekasi jangan lagi menimbulkan opini-opini yang menurut AMPHIBI tidak masuk akal. Untuk itu, AMPHIBI akan investigasi permasalahan tercemarnya Kali Bekasi tersebut, dan giring permasalahan ini hingga ke kementerian LHK, jika Dinas LH lamban dalam penanganan masalah ini." pungkas Ketua Umum DPP AMPHIBI Agus Salim Tanjung,So,Si, kepada Aliansi Wartawan Amphibi Nkri (Awan Pers), Senin (13/08/2018).
Dengan adanya statement Ketua Umum DPP AMPHIBI Agus Salim Tanjung,So,Si, yang diterbitkan oleh Awan Pers terkait pencemaran Kali Bekasi dan meminta Pemerintah Bekasi menindak tegas terhadap pelaku pencemaran.
DPP Awan Pers mengkonfirmasikan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Lutfi, via sms, telfon dan watshapp, mulai Senin (13/08/2018) hingga Selasa (14/08/2018), namun hingga berita lanjutan ini diterbitkan, sang Kadis tidak menjawab sepatah katapun, sehingga Ketua Umum DPP AMPHIBI menganggap Kadis LH Kota Bekasi sengaja bungkam.
"Kita sangat menyayangkan atas sikap Kadis LH Kota Bekasi Jumhana Lutfi, yang mana beliau sama sekali tidak merespon statement AMPHIBI dan tidak menjawab sama sekali konfirmasi dari Awan Pers. Sehingga kita menganggap Kadis LH sengaja bungkam, dan pertanyaan nya adalah, ada apa dengan Dinas LH Kota Bekasi," geram Agus Salim Tanjung,So,Si, kepada Awan Pers, Selasa (14/08/2018).
"AMPHIBI akan menggiring terus permasalahan ini, hingga publik mendapat kejelasan, apa sebenarnya yang terjadi terhadap pencemaran Kali Bekasi tersebut." ungkap Ketua Umum DPP AMPHIBI.
Lanjutnya,"Kita minta kepada Walikota Bekasi yang saat ini, terpilih kembali menjadi Walikota, agar menempatkan Dinas-Dinas salah satunya Kadis LH, yang notabene nya tidak sombong terhadap siapapun. Karena selaku pejabat publik harus siap di kritisi apa bila ada permasalahan sesuai dengan tupoksinya masing-masing." tegas Agus Salum Tanjung,So,Si.
Rilis: DPP Awan Pers