Rengat, suaralira.com, sejak tahun 2010 silam Drs. Raja Zulkarnain, MM ia mengabdi di tingkat Pemrov Riau di Pekanbaru, di Pemrov Riau ia dipercaya memimpin sebagai Kepala Biro Perdagangan dan Perindustrian. Kemudian ia dipercaya sebagai Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Pemrov Riau.
Pria yang akrab disapa.bang Naen ini kini pulang ke Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Sebelum hijrah ke tingkat Pemrov Riau di Pekanbaru, ia memegang sederet jabatan eselon 2 Pemkab Inhu.
Di era Orde Baru ia lama menjabat Kepala Dispenda Inhu. Kemudian era reformasi ia dipercaya menjabat Kepala BPMD Inhu, Asisten 2 Setda Inhu, Kepala DPPKD Inhu.
Karir cemerlang ia sandang selama jedi ASN/PNS. Kini masuk masa pensiun ia ingin langsung mengabdi kepada warganya.
Warga silih berganti datang bertamu ke rumahnya di jalan Narasinga kota Rengat, Inhu, Riau. Warga datang dari berbagai lapisan memberi dukungan untuk bang Naen maju menuju parlemen DPRD Riau priode 2019-2024 pada Pemilu 2019 Dapil Inhu-Kuansing.
Saat ini ia prihatin, banyaknya pengangguran dan harga sembako mahal serta banyaknya keluhan warga yang ia dengar. Terutama masalah uang pendidikan masuk sekolah mahal. Bahkan kurangnya perhatian pemerintah tentang anggaran pendidikan.
Inilah berbagai penyebab warga datang di kediamannya memberi berbagai dukungan kepada bang Naen dalam menuju parlemen di DPRD Riau.
Khusus untuk anggaran pendidikan kelak jika ia duduk tekatnya dikhusukan pendanaan pendidilan MDTA, MI, MTs, MA/MAK dan Perguruan Tinggi Islam.
Namun katanya, tekatnya bukan hanya pendidikan agama Islam, namun berbagai pemeluk agama ia perhatian kelak. Karna ia adalah milik semua golongan.
Memang sekarang katanya, kurangnya perhatian pemerintah dan dewan masalah kemajuan pendidikan, misalnya pendanaan guru-guru MDTA, padahal peran mereka sangatlah berat.
Di MDTA ia berhadapan dengan anak-anak yang masih banyak belum mengetahui pendidikan agama Islam.
Bg Naen pernah membaca buku Sabilli, ditulis di buku itu bahwa orang Arab bertanya, Indonesia peduduk Islam terbesar di dunia, namun mayoritas wanita muslimahnya tidak memakai kerudung alias jilbab. Banyak yang suka memakai pakaian pas mengikuti bentuk tubuh.
Pakaian mengikuti bentuk tubuh bisa mengundang pema dangan abu-abu dan dilarang agama Islam.
Jadi, tugas berat sang guru-guru dasar MDTA menempah moral warga bangsa ini agar menjadi Muslim dan Muslimah yang sholeh dan sholeha mengabdi kelak pada agama, nusa dan bangsa serta terhindar dari penyalahgunaan narkoba.
Tekatnya jua, negara kita akan kuat dan disegani dunia jika rakyatnya patuh dan taat kepada agama, nusa dan bangsa yang berlandaskan kehidupan taat menjalankan perintah Allah swt dan berlandaskan Pancasila serta UUD 1945," rajinlah bersedekah, jika kaya bangunlah masjid atau moshollah, karna dengan bersedekah dan membangun masjid atau.mushollah maka kita akan terus didoakan oleh mereka agar kita di alam kubur ataupun di akhirat manti insha Allah masuk surga, karna semua orang berharap masuk surga," harap bang Naen mengakhiri.***(Harmaein)