Walikota Bekasi mengambil sumpah dua jabatan esselon II Kota Bekasi

Kepala Disnaker dan Kepala Balitbang Kota Bekasi di Mutasi

KOTA BEKASI (suaralira.com) -Daftar kekosongan kursi jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, bertambah. 

 

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengakui, mutasi yang dilakukannya kali ini menyisakan kekosongan pada kursi Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi. 

 

"Ya tambah satu lagi, nanti izin lagi ke Kemendagri, tidak bisa dibarengan begitu karena sebelumnya sudah berjalan. Nanti kalau sudah izin, baru dibentuk pansel lagi," ujarnya kepada awak Media, usai melakukan mutasi jabatan eselon II pejabat pemkot bekasi, di IPLT TPA Sumur Batu, Selasa (27/11/2018) sore. 

 

Jabatan yang di emban oleh Kepala Disnaker Kota Bekasi, Mochamad Kosim, kini mengalami kekosongan. Kosim dipindahkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Bekasi, menggantikan posisi Encu Hermana yang dialih tugaskan ke Dinas Komunikasi, Informatika,  dan Persandian Kota Bekasi, menggantikan Titi Masrifahati. 

 

Dalam 100 hari kerjanya, Wali Kota Bekasi sudah melakukan dua kali mutasi jabatan. Ia mengatakan, reposisi ini sengaja dilakukan di tengah gunungan sampah, agar membuka cara berpikir para pejabat di Pemkot Bekasi. 

 

"Saya adakan disini, supaya para pejabat itu berpikir. Cara berpikirnya sederhana, tidak harus tegang dan harus terbuka karena memikul tugas dan tanggung jawab. Kalian adalah eksprit the copnya birokrasi. Jangan lagi pejabat eselon 2 ada kata koordinasi dan minta petunjuk. Kalau cara pandangannya begitu, ya sama saja seperti yang ada di belakang ini (tumpukan sampah, red)," pungkasnya. 

 

Menurutnya, sebagai pejabat pengelola barang dan pengguna anggaran, Kepala Dinas harus lebih mampu berpikir secara dinamis, yang melahirkan inovasi-inovasi.   

 

"Jadi eselon II itu harus lebih cakap, lebih matang, lebih inovatif, lebih kreatif dari Sekretaris dan Kabidnya. Secakap apapun juga sekretaris dan kabidnya, dalam melakukan inovasi yang berkenaan dengan jabatan, tetapi kalau mentok di atasnya (Kepala Dinas), tidak akan terjadi perubahan," kata Rahmat Effendi. 

 

Selain itu, dia juga menyinggung minimnya minat pejabat pemkot bekasi dalam proses seleksi terbuka pendaftaran jabatan pimpinan tinggi pratama kota bekasi. 

 

Menurut Rahmat, jika hingga tanggal 3 Desember mendatang belum juga ada pendaftar, yang mendaftarkan diri di enam lowongan JPT, maka Pemkot Bekasi akan mengulang kembali pembukaan pendaftaran seleksi. 

 

"Ya kalau nanti belum ada ya minat, ya kita buka lagi, kalau belum ada juga, ya kita open bidding aja dari wartawan. Seharusnya mereka berani berkompetitif," cetusnya. (Red/sl)