Kepala Desa Sei Sarik, Nasrul

Jalan Penghubung Riau Sumbar Rusak, 16 Desa Bergotong Royong

KAMPAR-RIAU, suaralira.com – Datangnya musim penghujan diakhir tahun membuat beberapa jalan lintas rusak parah, kususnya jalan yang dibangun dengan tanah. Seperti yang terjadi di Kecamatan Kampar Kiri dan Kamapr Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau mengalami rusak yang sangat parah, sehingga menutup akses jalan yang akan di lalui kendaraan dari Riau menuju Sumatra Barat (Sumbar) atau sebaliknya.

Akibat kerusakan jalan lintas baru Riau Sumbar atau sebaliknya, mau tidak mau karena kerusakan jalan yang sangat parah, membuat 16 desa yang ada di kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu mengadakan gotong royong menghandalkan sumber daya desa untuk memperbaiki jalan yang rusak parah, yang selalu dilalui oleh masyarakat 2 Kecamatan, 16 Desa, Jumat (21/12/2018).

Kepala Desa (Kades) Sei Sarik, Nasrul saat bertemu awak media mengeluhkan dengan kondisi jalan, kami sudah berupaya dengan suadaya 16 desa untuk memperbaiki jalan rusak tersebut, tetapi tidak dapat bertahan lama, karena dimusim penghujan ini. Selagi masih kondisi jalan dibangun menggunakan tanah dan alat seadanya, sudah dapat dipastikan tidak akan bertahan lama.

“Sudah kita coba dengan gotong royong bersama dua Kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu 16 desa yang berada di dua Kecamatan. Dari kecamatan Kampar Kiri Hulu ada desa Deras Tajak, Tanjung Karang, Batu Sasak, Danau Sentul, Lubuk Bigau, Kebun Tinggi, Pangkalan Kapas dan Tanjung Permai. Dan Dari Kecamatan Kampar Kiri ada desa Tanjung Harapan, Tanjung Mas, Sei Raja, Sei Rambai, Sungai Harapan, Lubuk Agung dan Muara Silaya,” jelas Nasrul.

Sambung Nasrul, kami pernah mengajukan bantuan kepada Dinas Pekerja Umum (PU) Kampar, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari dinas PU. Dan Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar dan BPBD Riau mengenai jalan yang hacur, karena termasuk kategori bencana,” terangnya.

“Kami suadah berupaya untuk menanggulangi dan mempebaiki jalan yang rusak parah dengan menggunakan suadaya 16 desa dan bantuan dari perusahaan yang ada. Dengan cara memberikan bantua dana 1 juta per desa dengan jumlah 16 juata, mobiltas angkutan dibantu oleh suadaya masyarakat dan untuk alat berat dibantu oleh perusahaan PT PSPI dan PT RSI,” ungkap Kades Sei Sarik.  

Sambung Kades Sei Sarik, setelah diadakan gotong royong bersama 16 desa, namu ketahan jalan tidak cukup lama, cuma bertahan dua hari. Karena kalau pembangun masih menggunakan tanah, sementara saat ini lagi musim penghujan yang dapat membuat tanah tidak dalam kondisi keras. sementara banyaknya kendaraan yang lalulalang melinta dari Riau ke Sumbar maupun sebaliknya, membuat jalan tidak bertahan lama,” tutupnya.***(Daulat H)