Bang Bek dan Mpok Asih Maskot Kota Bekasi yang mendapatkan Rekor MURI

Maskot Kota Bekasi Dapat Rekor MURI

KOTA BEKASI (suaralira.com) - Dalam memperingati Hari Ulang Tahun Kota Bekasi yang ke - 22 hari maskot Kota Bekasi, yaitu Bang Bek dan Mpok Asih, telah mendapatkan penghargaan sebagai maskot ukuran terbesar dari Museum Rekor Indonesia Dunia (MURI). Minggu (10/3/2019).

Maskot itu dipajang dalam acara Festival Budaya Bekasi di Fresh Market, Jalan Boulevard Grand Galaxy, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi Zarkasih mengatakan, kedua maskot setinggi sembilan meter dengan lebar enam meter itu dibuat dari material bambu dan serat tekstil.

Proses pembuatannya membutuhkan waktu satu bulan sejak Februari 2019.

"Alhamdulillah, maskot Kota Bekasi ini menjadi maskot terbesar di Indonesia, bahkan masuk rekor MURI," ungkap Zarkasih kepada awak media.

Zarkasih berharap, penghargaan tersebut dapat meningkatkan rasa cinta warga Kota Bekasi sekaligus memperkenalkan Kota Bekasi kepada warga kota lainnya.

"Tentunya maskot ini punya filosofi tentang sejarah serta ciri khas yang ada di Kota Bekasi. Semoga maskot ini semakin terkenal tidak hanya di Kota Bekasi tapi luar Kota Bekasi juga," terang Zarkasih.

Dalam memeriahkan acara HUT Kota Bekasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi juga menyelenggarakan parade baris-berbaris aparatur sipil negara (ASN) di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bekasi sejak pukul 16.00-18.00 WIB.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau yang akrab disapa Pepen mengatakan, di usia Kota Bekasi yang ke-22 tahun ini, kota itu masih mempunyai banyak kekurangan.

Kekurangan tersebut antara lain terkait masalah kemacetan dan banjir. 

"Kekurangannya banyak. Kan sudah diberikan masukan oleh stakeholder. Masih dianggap sebagai kota macet, (kota) banjir, dan masih banyak. Akan diperbaiki lebih baik semuanya," terang Pepen.

Oleh karena itu, lanjut Pepen, pihaknya akan menekankan pembangunan dua sektor, yakni pendidikan dan kesehatan, untuk menutupi kekurangan-kekurangan Kota Bekasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami akan tetap fokus pada pendidikan dan kesehatan karena itu bagian dari amanah pembukaan UUD 1945 bahwa negara wajib menyejahterakan rakyatnya. Kata sejahtera itu definisinya itu tidak lebih daripada pendidikan dan kesehatan," tutupnya. (uli/sl)