Dewan Dakwah Tegur Yusril Sebut Rizieq Bohong

JAKARTA, suaralira.com - Yusril, sebelumnya mengatakan Rizieq berbohong tentang pembicaraan kedua terkait keraguan Rizieq soal keislaman calon presiden Prabowo Subianto. Perihal itu membuat Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) menegur Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
 
Teguran DDII itu atas pernyataannya yang menyebut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab berbohong. "Yusril mengatakan pentolan FPI itu meragukan keislaman Prabowo dan menuding adanya kubu Islamfobia dalam lingkaran Prabowo."
 
Namun, Rizieq membantah soal intensnya komunikasi tersebut terjadi. Rizieq mengklaim intensnya komunikasi itu terjadi sekitar dua tahun lalu, jauh sebelum proses ijtimak ulama maupun penentuan capres cawapres Pilpres 2019.
 
Atas seteru itu, Ketua Umum DDII Mohammad Siddik mengirim surat terbuka kepada Yusril. Dalam suratnya, ia mengatakan Yusril cenderung melecehkan para ulama dan telah menunjukkan karakter yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur Dewan Da'wah.
 
"Sehubungan dengan sikap dan pernyataan saudara yang selalu mendelegitimasi ijtimak ulama dan menyatakan bahwa Habib Rizieq Shihab adalah Raja Bohong, maka Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia merasa perlu menegur sikap dan pernyataan Saudara yang jauh dari akhlakul karimah dan sikap seorang cendekiawan muslim yang mewarisi nilai-nilai perjuangan Allahyarham Mohammad Natsir dan tokoh tokoh Masyumi lainnya," tulis Siddik dalam suratnya, Sabtu (06/04/2019). 
 
Siddik juga menyatakan kekecewaannya lantaran Yusril ternyata bukan hanya bertindak sebagai penasehat hukum (lawyer) bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01. Lebih dari itu, Siddik menilai Yusril telah menyeberang menjadi pendukung paslon 01 yang selama ini dipersepsikan tidak sejalan dengan aspirasi umat Islam terutama para ulama yang berkumpul di ijtimak ulama 1 dan 2. 
 
"Akhirnya kami dapat menyimpulkan, bahwa terlalu banyak pernyataan saudara yang tidak konsisten dan tidak istiqamah dalam sikap dan perilaku," imbuhnya. 
 
Siddik juga mengatakan sikap Yusril telah menimbulkan tsunami politik di lingkungan PBB. Padahal pada awalnya, ulama dan umat telah memberikan harapan yang besar terhadap PBB sebagai wadah perjuangan politik penerus partai Masyumi. 
 
"Tetapi dengan sikap dan pernyataan saudara yang cenderung arogan dan melecehkan, membuat ulama dan umat ragu untuk memberikan amanah dan dukungan kepada PBB. Dan ini akan menyulitkan PBB untuk lolos dari Parliamentary Threshold 4 persen," kata Siddik.
 
Wakil Ketua Umum DDII Amlir Syaifa Yasin menyatakan surat tersebut ditulis oleh Siddik. Namun demikian, surat terbuka itu belum mendapatkan persetujuan internal dari dewan pembina dan dewan pengurus DDII. 
 
"Iya itu Pak Siddik yang mengeluarkan. Hari Jumat ada pertemuan Pak Siddik dengan Pak Ahmad Yani dan Pak Wakil Sekjen Taufik Hidayat. Tetapi tanpa dibicarakan di internal forum tahu-tahu sudah viral di media sosial," katanya seperti dikansir CNNIndonesia. 
 
Ia menjelaskan surat terbuka dari Siddik itu di luar kebiasaan Partai Masyumi. Ia menyatakan, jika terjadi permasalahan atas seorang tokoh partai, bisanya tokoh tersebut dipanggil dan dinasehati secara pribadi di lingkungan internal. 
 
"Tidak langsung, itu kan seperti dipermalukan. Jadi itu sangat terburu-buru. Kami sayangkan memang, ini dibicarakan dulu kami setuju atau tidak setuju," katanya. 
 
Kendati demikian, ia menuturkan pihaknya akan segera memanggil Yusril terkait sikapnya. Hal tersebut bakal diputuskan dalam rapat dewan pengurus dan pembina yang akan diselenggarakan Senin dan Selasa minggu depan. (cnn/sl)