Redelong (NAD), Suaralira.com -- Seribuan masyarakat, Ibu Plt. Gubernura Aceh Dr Diyah Erty Idawati MT, Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi, Forkopimda dan Forkopimda Plus, para ASN dan Non ASN, Ketua TP-PKK Ny. Nikmah Sarkawi, Ibu Sekda Ny. Risnawti Hali Yoga, Kepala Perbakan Cabang Bener Meriah, Ulama, para Kepala Dayah, Tokoh Masyarakat, para Siswa SMA sederajat, SMP Sederajat dan tamu undangan lainya memenuhi lapangan Masjid Agung Babussalam Simpang Tiga Redelong dalam rangka Memperingati Hari Kelahiran Nabi Besar Muhammad Saw, Selasa, 19/11/2019.
Penceramah kondang asal Kabupaten Bener Meriah Tgk Husaini Syasah S Sy yeng memberikan tausyiahnya pada acara tersebut secara eksplisit menyampaikan, Maulid dan Maulud ini tidak bisa dipisahkan, tanpa maulud mauled nggak jalan, kata Tgk Husaini mengawali ceramhanya.
Setiap tahun kita dihadiri oleh bulan Rabiul Awal, setiap tahun kita juga mengadakan peringatan ditempat kita masing-masing, setiap tahun setiap maulid kita undang penceramah, Mubaligh, Ustadz untuk menyampaikan tentang hal ikhwal kehidupan Rasulullah, untuk menyampaikan tentang kepribadian Rasulullah, untuk menyampaikan tatakramah kehidupan Rasulullah, mulai dari beliau lahir kealam ini sampai menghebuskan nafas terakhir.
Setiap Maulid kita mendengarkan secaram yang disampaikan oleh guru-guru kita, oleh para ulam-ulama kita, tapi yang paling cukup menyedihakan selesai ceramah selesai pula semuanya, ucap Tgk Husaini.
Lebih lanjut Tgk Husaini dalam ceramahnya menjelaskan, Bulan Maulid adalah bulan kelahiran Baginda Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam, siapa yang mengorbankan hartanya dibulan kelahiranku 1 Dirham mengorbankan hartanya dibulan kelahiranku untuk mengagungkan hari kelahiranku, maka dalam 1 Dirham itu akan dibalas oleh Allah setimpal dengan 1 Gunung Emas, ujarnya.
“Siti Amina seorang perempuan yang sangat berakhlak, Siti Aminah seorang perempaun yang sangat bertatakramah disamping wajahnya yang cantik, juga Abdullah bin Abdul Mutalib bin Hasyim Bin Abdul Manaf tidak kalah juga dengan ketampanannya, berakhlak, bertatakrama, dari dua Hamba Allah yang berakhlak, dari dua Hamba Allah yang bertatakrama lahirlah seorang yang bernama Innama Muistu litammimma maqarimal akhlaq (aku diutus untuk menyempurnakan akhlak) kata Rasulullah, tegas Tgk Husaini.
Kita dengan dalam sejarah Nabi Sulaiman jjuga memohon kepada Allah untuk masuk kedalam Umat Nabi Muhammad, beserta nabi-nabi yang lainnya, sementara kita adalah Hamba yang sangat beruntung, lahir dizaman Rasulullah, waluapun diakhir zaman kita ini adalah umat Muhammad, tetapi ada minta keluar ketempat lain, dalam artian tidak mau mengikuti ajaran-ajaran Rasulullah, ungkap Tgk Husaini.
“Kata Allah, kalau bukan karena engkau ya Muhammad tidak aku ciptakan langit dan bumi, kalau tidak karena engkau ya Muhammad tidak aku ciptakan Nabi Adan dan Nabi-nabi yang lainnya”, tegas Tgk Husaini.
Dalam ceramahnya Tgk Husaini Syasa juga menceritakan detik-detik kelahiran Nabi Muhammad, mulai dari tanggal 1 sampai tanggal 12 Rabiul Awal, yang dikawal terus oleh para Malaikat yang selalu bertakbir, bertahmid dan juga para istri-istri nabi terdahulu.
Dari Siti Amina dan Abdullah yang berakhlak mulia lahirlah seorang manusia yang berakhlak mulia pula, “Tidak mungkin bayangan itu lempang, kalau kayunya bengkok, tidak akan mungkin anaknya berakhlak, kalau ibu bapaknya tidak berakhlak”, Sambungnya, wajar dan pantas kalau Rasullah berakhlak karena kedua orang tuanya juga berakhlak.
Tgk Husaini Syasa juga menekankan tentang “Budaya Malu” yang dimiliki oleh Rasulullah, yang sekarang sudah mulai luntur dan lentur ditengah – tengah masyarakat kita, dizaman Rasul, malu kalau meminta-minta, malu kalau memngambil hak orang lain, malu mrampas hak orang lain kalua bukan punya kita, kata Tgk Husaini berapi-api.
Kita sekarang jangankan punya kita punya orangpun kita selesaikan, “ada lagi bawa sini aku teken” , hak kita memang sudah semestinya, tapi hak orang lainpun kita selesaikan, kenapa.?, karena sipat malu sudah tidak ada lagi. Kata Tgk Husaini dengan suara lantang.
“Banyak rezeki kita dari memint-minta, minta kesana, minta kesini, minta kemari, mobil kita harganya uang minta-minta, bikin rumah dari minta-minta, emas istri kitapun dari hasil minta-minta, darah anak kita penuh dengan dara minta-minta,”, jelas Tgk. Husaini dengan lantang serta dengan suara berapi-api.
Rasullah hidupnya susah tetapi beliau tidak mau meminta-minta, bahkan beliau mangan ongkosen saking malunya meminta-minta, ungkap Tgk Husaini. (Dk/Hm/ Sl)