Sergai, SuaraLira.com -- Sampah menumpuk persis di simpang empat kota Bedagai Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di Jalan Merdeka Dusun VIII Desa Pekan.
Sampah yang menumpuk tersebut membawa aroma bau busuk, membuat warga yang melintas merasa resah, hal yang sama juga dirasakan masyarakat yang sedang nongkrong minum-minum di warung kedai kopi berdekatan dengan tumpukan sampah dan sering tutup hidung tak tahan mencium aromanya.
Kepala Desa Pekan Tanjung Beringin Ir Indra Syahputra saat dikonfirmasi, Rabu (12/1/2022) mengatakan, kita dari Pemdes Desa Pekan sudah pernah melakukan Musyawarah bersama Dinas Lingkungan Hidup prihal penanganan sampah yang sering jadi perbincangan di Tanjung Beringin beberapa bulan yang lalu.
Dari hasil musyawarah tersebut kita bersama sudah sepakat dalam penanganan sampah itu dengan dua alternatif, pertama sampah pedagang pasar tradisional tetap diposisikan didalam pasar, menertibkan para pedagang dan menyediakan tempat-tempat sampah di dagangannya agar tidak di letak diluar.
"Dan boleh sampah tersebut di letak diluar namun langsung diangkut ketempat pembuangan sampah oleh truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup," ucap Indra.
"Kami dari pihak desa akan berkoordinasi beberapa hari ini akan menyurati pihak Kecamatan Tanjung Beringin, serta Dinas Lingkungan Hidup Sergai, bagaimana kejadian ini bisa terulang lagi," ujar Indra lagi.
Dia juga bermohon kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sergai agar memperhatikan ataupun menjalankan hasil dari musyawarah yang kemarin terkait persoalan yang sama.
Sebelumnya, Zulham Hasibuan masyarakat Tanjung Beringin menyatakan, bicara tentang sampah yang sering menumpuk persis disimpang empat kota Bedagai itu adalah suatu fenomenal di Tanjung Beringin Kabupaten Sergai.
Pasalnya, Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Sergai diduga membiarkan tumpukan sampah di dekat pemukiman warga. Sudah satu minggu belakangan ini, sampah dibiarkan menumpuk tanpa diangkut oleh petugas."Pernah diangkut satu kali, tapi seminggu belakangan ini tidak diangkut, bahkan pernah sebulan," kata Zulham.
Zulham mengatakan, sampah yang menumpuk ini berasal dari pasar tradisional Desa Pekan Tanjung Beringin. Kebanyakan sampah yang menumpuk itu terdiri dari sayur-sayuran. Kemudian, ada juga jenis sampah lain yang kerap berair.
"Sehingga, kata Zulham, jika sampahnya sudah mulai membusuk, maka baunya sangat amat menyengat. "Kami masyarakat sudah berkompromi, jika tidak diangkat beberapa hari ini, sampah ini akan kami angkut ke instansi yang terkait. Biar jangan hanya rakyat saja yang merasakan bauk busuk ini," pungkas Zulham. (Darman S/sl)