Alamak! Zaman Sudah Canggih Warga di Minas Barat Ini Belum Terima Penerangan Arus PLN

SIAK, Suaralira.com -- Di era teknologi yang serba canggih seperti saat ini sudah semestinya seluruh masyarakat Indonesia menikmati penerangan arus listrik. Namun hal itu tidak dapat dirasakan oleh ratusan kepala keluarga yang berdomisili di wilayah Dusun Batu Bosa (Minas Asal-red), RT 01,02,03,04/ RK 05, Kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau.
 
Sebanyak 300 kepala keluarga yang ada di wilayah tersebut sudah bertahun-tahun lamanya mengidam-idamkan adanya arus listrik PLN ditempat mereka, namun hingga saat ini Pemerintah seolah terkesan menutup mata dan telinga terkait keluhan masyarakat setempat yang menginginkan adanya arus PLN di wilayah mereka.
 
"Sebanyak 300 KK di daerah kami hingga saat ini belum menikmati penerangan arus listrik PLN, sudah 5 tahun lamanya kami mengharapkan dan mengajukan agar PLN masuk kewilayah kami, namun sampai saat ini tidak kunjung ditanggapi oleh pihak-pihak terkait," keluh Herbin Darwin Hutagaol salah seorang warga sekitar, kepada Wartawan media ini, Rabu (19/01/2022) di Kantor Desa Minas Barat.
 
Oleh karena itu lanjutnya, hari ini pihaknya sengaja datang berbondong-bondong menemui Penghulu Kampung Minas Barat guna mempertanyakan kepada pihak pemerintah kampung/desa kapan mereka dapat menikmati arus PLN tersebut.
 
"Sementara kita tahu didalam program pemerintah provinsi, dikatakan sudah lama Riau terang, tapi terang itu tidak sampai kepada kami. Kami masyarakat sudah lama menantikan penerangan, padahal kita sudah memasukkan seluruh data-data warga kepada pihak PLN, namun sampai saat ini hanya janji-janji yang kami dapatkan tanpa adanya realisasi hingga saat ini," katanya.
 
Selaras dengan Herbin, Lontai selaku Kepala Dusun setempat kepada Wartawan media ini ia mengatakan, pihaknya sudah banyak melakukan upaya-upaya permohonan agar arus PLN sampai kewilayah mereka, namun hingga saat ini semua usaha yang dilakukan belum juga membuahkan hasil.
 
"Kami sudah melakukan segala upaya dan permohonan melalui pihak Desa, namun hingga saat ini belum ada realisasinya sama sekali. Kami berharap dan minta tolong kepada Pemerintah yang berkompeten di bidangnya agar segera memasukkan PLN ketempat kami, sebab masyarakat sudah sangat mengharap-harap," keluhnya pula.
 
Terkait hal ini, Ayang Bahari selaku Pj Penghulu Kampung Minas Barat ketika diwawancarai oleh Wartawan media ini, Ayang mengatakan.
 
"Kami selaku pihak yang dituakan selangkah, tentunya telah membuat upaya semampu kami selama puluhan tahun lamanya, diharapkan agar PLN masuk secara 100% ke Kampung Minas Barat ini, sebab yang ada saat ini masih sekitar 60% yang ada arus PLN nya di Kampung Minas Barat ini," kata Ayang Bahari.
 
Mirisnya lagi kata dia, masih adanya jaringan listrik PLN yang belum tersentuh di area jalan lintas Sumatera (Duri-Pekanbaru-red) tepatnya mulai dari Kilometer 33 hingga kilometer 37.
 
"Memang di area ini sudah ada kabel dan tiangnya, namun sampai saat ini masih terbengkalai tidak dialiri listrik, yang jadi pertanyaan apakah ini akan disambungkan listrik atau tidak. Kalau memang tidak lagi dijadikan sebaiknya tiang PLN yang sudah dipasang itu disingkirkan saja atau dicabut dari situ, sebab itu menjadi maslah bagi masyarakat. Sebab masyarakat sangat keberatan karena jaringan induk PLN lintas timur ada di Kampung Minas Barat, bahkan yang jauh kedalam Diwilayah Duri sana sampai 100 kilometer mereka mendapatkan penerangan, kita disini kok tidak, ada apa?," katanya.
 
Yang paling menyayat hati lanjut Ayang, seluruh dunia tahu bahwasanya Kecamatan Minas merupakan ladang minyak nasional yang kualitas minyak buminya nomor satu di Dunia, namun hingga saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan penerangan arus PLN, terlebih masyarakat di Dusun Batu Bosa.
 
"Di Dusun Batu Bosa ini seluruh jenjang pendidikan sudah ada, mulai dari tingkat PAUD hingga SMP, tentunya mereka sangat membutuhkan penerangan, namun sampai saat ini mereka hanya bisa menggunakan penerangan dengan minyak solar, padahal kita tau minyak solar ini untuk saat ini sangat sulit didapatkan sangkin langkanya," urainya.
 
Ayang melanjutkan, "kami tidak mau lagi ada pihak-pihak yang datang menjumpai kami untuk meminta data supaya masuk PLN, setelah dikasih data mereka menghilang, kami sudah letih dibuat seperti itu, kami minta keseriusan pihak PLN tentang keluhan masyarakat ini, apapun hambatannya kami siap menyelesaikan yang penting kami dikasih tau, misal ada hambatan dengan perusahaan dan lainnya kami siap membantu menanganinya, kalau masalahnya dilahan masyarakat, masyarakat sudah siap kok menumbang sawit mereka asalkan jaringan PLN bisa masuk ke Dusun Batu Bosa ini," katanya mengakhiri. (Darbi/sl)