Suaralira.com, Pekanbaru -- Kembali Dinas Pendidikan kota Pekanbaru dibawah kepemimpinan Ismardi selaku Kepala Dinas Pendidikan, kali ini kritikan diberikan oleh beberapa Tenaga Pendidik yang ada di sekolah baik yang diduga dari jenjang Pendidikan Dasar (SD) Negeri maupun Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) Negeri kepada media yang tidak ingin disebutkan identitasnya oleh media. Selasa (08/11/2022).
Adapun kritikan yang diberikan, adanya dugaan Ismardhi Ilyas selaku Kadisdik Pekanbaru diduga tidak memiliki etika dihadapan para Tenaga Pendidik, saat melaksanakan sosialisasi Program Rancangan Kerja Kepala Sekolah (RKAS) se SD se kota Pekanbaru yang dilaksanakan oleh Penerbit Erlangga secara cuma-cuma, yang dilaksanakan pada di Hotel Asnof berlokasikan Jl T Tambusai/Nangka kota Pekanbaru Provinsi Riau.
Dimana pada hari Selasa (08/11/2022), diduga Ismardi Ilyas selaku Oknum Kepala Dinas melakukan pengusiran terhadap Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik yang tengah mengikuti sosialisasi RKAS dihotel Asnof Pekanbaru. Yang dilaksanakan terhitung Senin-Selasa (07-08/11/2022), dengan meminta kepala Sekolah maupun Tenaga Pendidik membubarkan diri dan kembali ke sekolah masing-masing tanpa menyebutkan alasan yang jelas dan yang dapat diterima.
"Kadis tidak punya hati, acara bagus untuk Operator (OP) nambah ilmu malah dibubarkan, tidak pantas dirinya (Ismardhi) sebagai Kadisdik pak." Ucap beberapa Tenaga Pendidik, kepada media. Rabu (09/11/2022) yang memohon identitasnya tidak disebutkan.
Kapanlah situasi tidak Harmonis di Disdik antara Kadis dan Kabidnya berakhir ya?, Astaughfirullah...nggak nyaman kita para tenaga pendidik tambah Narasumber.
"Seharusnya beliau (Ismardi Illyas) selaku Kadisdik, legowo dengan kegiatan positif yang dilakukan oleh Kabidnya untuk para Tenaga Pendidik. Bukan mengedepankan egonya yang memiliki permasalahan dengan Kabidnya buk Dian, lalu mengorbankan ilmu yang seharusnya didapatkan secara cuma-cuma melalui kegiatan yang dilakukan oleh Kabid bersama Penerbit Erlangga dengan mengundang Narasumber Langsung dari Jakarta." Beber Narasumber lainnya, yang turut meminta identitasnya tidak disebutkan.
Jika perihal permasalahan izin ada atau tidaknya yang dilakukan oleh Kabid Dikdas (SD) ibu Dian kepada dirinya selaku Kadisdik, seharusnya diambil positif bukan melakukan pembubaran kegiatan telah diikuti oleh para Operator (OP) Sekolah Dasar (SD) se Kota Pekanbaru pak, melakukan pengusiran secara tidak langsung dengan dirinya mendatangi acara dihotel Asnof pada hari Selasa (08/11/2022) kemarin dengan meminta Kepala Sekolah dan OP kembali kesekolah masing-masing, sehingga ilmu yang seharusnya didapatkan secara cuma-cuma jadi hilang begitu saja. "Tambah dan kembali bebernya.
Kami berharap, Pak PJ Walikota Pekanbaru memberikan teguran keras dan segera menggantikan posisi Kepala Dinas yang saat ini dijabat oleh Ismardi Ilyas, karena jika tidak dilakukan maka dapat dipastikan peristiwa yang sama akan terulang kembali. Kenapa saya katakan demikian, karena tidak adanya antara keharmonisan Kepala Dinas dengan bawahannya, seharusnya sebagai orang yang menduduki jabatan selaku Kadis, legowo dan dapat memanggil serta merangkul bawahannya bukan menonjolkan egonya dengan melakukan tindakkan yang dapat merugikan orang lain,apa lagi tenaga pendidik.
Namun untuk apa yang kami sampaikan semuanya, silahkan aja bapak pertanyakan kepada pak kadis kami langsung akan kebenaran kejadian dan atau insiden yang telah terjadi pada hari Selasa (08/11/2022) kemarin di hotel Asnof Pekanbaru, maupun kepada oknum Disdik dan Tenaga Pendidik lainnya yang ada di kota Pekanbaru yang mengetahui akan apa yang telah terjadi. Dan mohon pak tolong jaga Identitas kami, karena pasti akan berimbas kepada kami. Sedangkan dirinya selaku Kadis bisa bertindak Dzolimi kepada Kabidnya sendiri, apa lagi kami selaku tenaga pendidik pak, mohon lindungi nama kami. "Pinta dan tutup Narasumber, sembari memohon untuk nama atau identasnya dilindungi oleh wartawan.
Sementara Ismardi Illyas Kadisdik Pekanbaru, yang dikonfirmasi akan hal tersebut diatas. Mengatakan, " Pengusiran?, Acara itukan melibatkan pihak ketiga. Pihak ketiga itu hanya berkoordinasi dengan Kabid SD saja, tanpa disampaikan ke pimpinan kami tak tau apa-apa, tiba-tiba ada undangan melibatkan Kabid pada hal kadisnya ada. Jadi acara itu apa namanya tidak diketahui oleh dinas secara resmi, pada hal itu pihak ketiga yang mengadakan, yang hadir kepala sekolah, masa ayahnya tidak tau. "Ucap Ismardi Illyas Kadisdik Pekanbaru, Kamis (10/11/2022).
Dan saat disampaikan akan informasi yang diperoleh dari Narasumber, yang mana kegiatan tersebut diketahui oleh Kadisdik yang diduga disampaikan oleh Dian Kabid Dikdas (Kabid SD) kepada Alda Kasi ke Siswaan kepada Muzailis Sekretaris Disdik untuk disampaikan kepada Kadisdik jauh sebelum pelaksanaan kegiatan sosialisasi RKAS.
Belum ada, dan sekretarispun belum ada menyampaikan kepada saya. Jadi gini, Kabid itu tidak pernah menyampaikan ke Sekretaris, kenapa disampaikan melalui Alda tak ibo dia sama Sekretaris tuh. Jawab Ismardhi Kadisdik Pekanbaru, saat di Konfirmasi Via Telp seluler Pribadinya 0821748XXXXX. Kamis (10/11/2022)
Kembali saat dipertanyakan, jika perihal izin merupakan administrasi yang dapat disusul belakangan, kenapa acara sosialisasi yang telah berjalan tidak dibiarkan berjalan hingga selesai?, dan apakah Kabid SD tidak diakui oleh pihak Disdik?. Dan kenapa bapak selaku Kadisdik tidak melakukan pemanggilan secara Internal, yang seharusnya memanggil Kabid SD secara Internal, agar tidak muncul asumsi negatif terhadap masyarakat dan Umum untuk dunia pendidikan?, Karena kegiatan yang diikuti Kabid merupakan kegiatan positif.
Ismardi Ilyas Kadisdik Pekanbaru dalam konfirmasi yang dilakukan Via Telp Selulernya langsung terdengar meradang, dengan mengatakan "Ini Bapak minta Konfirmasi, atau mendikte saya?. Kenapa seharusnya, seharusnya....emang bapak siapa..ah?. "
Dan saat wartawan meminta dirinya untuk tidak emosi saat di konfirmasi selaku Kadis, kembali dengan nada yang terkesan meradang dan atau diduga marah tidak beretika, kembali mengatakan." Bapak itu ngomong seperti ngapain saya, cara bapak itu tidak benar. Bapak ngomong seharusnya..seharusnya, berarti bapak benar dari saya. Saya lagi ada acara di Jakarta, konfirmasi aja dengan Sekretaris." Bersambung. (Team/IS/Fa/sl)