Foto: calon Presiden 2024
Pilpres 2024

Pengamat: Prabowo dan Anies Sulit Digeser jadi Cawapres

Jakarta, Suaralira.com - Partai-partai kecil non parlement akan dikuatkan untuk menentukan calon calon presiden 2024.  Sebab masing-masing pasangan yang sedang dibangun partai politik sudah mulai mengerucut ke sosok calon calon presiden. Sebut saja Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dipersepsikan akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon capres. Kemudian ada Koalisi Perubahan yang memiliki Anies Baswedan dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Airlangga Hartarto.


“Potensi (bergabugnya banyak kubu persaingan menjadi satu kekuatan) tetap terbuka, tetapi peluangnya kecil,” ujar pengamat politik Citra Institute, Efriza kepada  Kantor Berita Politik RMOL , Senin (13/2). Maka dari itu, dinamika politik menuju Pemilu Serentak 2024 telah menunjukkan fenomena tarik ulur menempatkan barisan resmi bersama pasangan capres-cawapres di antara parpol-parpol dengan barisan posisi masing-masing.


“Inilah susahnya menggeser posisi salah satu capres menjadi cawapres, seperti Anies dijadikan cawapres Prabowo. Atau malah salah satu capres yang dieliminasi total sebagai capres, yakni Prabowo Subianto,” demikian Efriza.

Isu penggabungan muncul usai pertemuan antara Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar pada Sabtu (11/2). Kedua parpol tersebut berada pada bentrok yang berbeda, yakni Golkar bersama KIB, dan PKB bersama erosi KIR. Namun demikian, baik Airlangga maupun Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar tidak menutup ruang diskusi dan siap berkolaborasi dalam satu barisan.*(DOK)