Suaralira.com, Pekanbaru - DPRD Riau dari Komisi V, melakukan hal Inspeksi Mendadak (Sidak) ke SMAN Plus yang berada di Jalan Kubang Raya. Sidak itu berlangsung di hari Kamis (11/5/2023).
Sidak dipimpin Muhammad Arpah.
Anggota Komisi V DPRD Riau ini, Sidak ke SMAN Plus Riau, bersama Pahmijan selaku Kabid Pembinaan PKPLK Disdik Provinsi Riau, dan diterima oleh Kepala SMAN Plus Andri Karmidi beserta Wakil Edi Sutono. Sidak dilakukan ini, merupa tindaklanjutnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Senin (10/4/2023) lalu.
Yang ditindaklanjuti itu adalah kreditasi sekolah, penerimaan siswa baru, serta fasilitas asrama di SMAN Plus Provinsi Riau. "RDP yang digelar pada hari Senin (10/4/2023), lalu. Ada banyak masalah di SMAN Plus. Maka, kami ini meninjau langsung kondisi. Sehingga bisa dapat letak permasalahnya," sebut Arpah.
Seperti halnya kendala-kendala tersebut ungkap Arpah, pihaknya meminta pihak sekolah untuk tetap berkomunikasi dan berkoordinasi. Baik itu, dengan Komisi V DPRD Riau dan Disdik. Karena diketahui, sebelumnya yang dinyatakan tidak lulus akreditasi di Badan Akreditasi Nasional (BAN). Maka ini menjadi perhatian.
"Maka, kami meninjau dan bahkan perlu mengetahui perkembangannya. Karena itu, dengan sudah cek ke SMAN Plus ini telah melengkapi semua bahan diminta untuk akreditasi. Ada 35 hal instrumen dalam 4 bidang. Prosesnya itu, melalui online. Mereka itu meng-upload semua persyaratan diminta," sebut Arpah.
Pada kesempatan ini, Pahmijan selaku Kabid Pembinaan PKPLK di Disdik Riau menyampaikan, bahwa perkembangan dari akreditasi sekolah ini yang sempat bermasalah dengan tidak keluar. Tetapi sambungnya, seminggu yang lalu telah dapat akreditasi A. Sehingga sudah tak ada permasalahan pada akreditasi.
Sementara itu, Kepala SMAN Plus Andri Karmidi, menyampaikan apresiasi pada Komisi V DPRD Provinsi Riau melakukan Sidak. "Karena sebelumnya, belum ada pernah anggota DPRD yang berkunjung kesini. Dengan ada kunjungan ini, kami sangat berbangga, kami sangat senang sekali atas Sidak ini," sebut Andri.
Dia juga mengatakan, bahwasa rencana penambahanya unit asrama putri, serta rehab yang kondisinya ini sudah sangat memperihatinkan. Maka katanya, disaat rehab dilaksanakan, harus ada relokasi. Tempat rekolasi ini telah ada, tapi tidak bisa mengakomodir murid sebanyak itu. Sehingga khawatir ada kepanikan. **(Dairul/Advetorial/Humas DPRD Riau/sl)