Suaralira.com, Bondowoso - Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian No.744/KPTS/SR.320/M/12/2023, tentang alokasi pupuk subsidi tahun 2024 sudah telihat bahwa apa yang diharapkan petani di musim tanam 2024 terkait kebutuhan pupuk subsidi tidak sesuai keinginan yang di harapkan petani.
Bondowoso merupakan wilayah pertanian yang mana masyarakatnya mayoritas petani, akan tetapi kebutuhan petani terhadap pupuk di musim tanam 2024 berbanding terbalik.
Ancaman terhadap kebutuhan pupuk subsidi sudah terlihat dari hasil alokasi pupuk subsidi 2024 yang mengalami penurunan rata-rata hingga 40 persen
Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Bondowoso, Davit Saiful Rizal Al Amin ikut prihatin terhadap para petani dengan situasi seperti ini dan berharap dalam penyusunan SK Bupati Bondowoso nantinya dapat segera mengeluarkan peraturan mengenai penyaluran pupuk bersubsidi secara presentatif yang tentunya berpihak pada petani serta dapat dijadikan acuan oleh kios penyalur pupuk bersubsidi supaya semua petani yang terdaftar di RDKK bisa mendapatkan secara merata dari alokasi yang telah di tetapkan.
Meski kebutuhan pupuk masih belum terpenuhi, namun petani bisa menggunakan pupuk organik sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam musim tanam mendatang.
Davit, panggilan akrabnya, menyatakan bahwa pihaknya akan terus proaktif memantau distribusi pupuk bersubsidi kepada petani, tujuannya untuk memudahkan berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Ini merupakan kewajiban kami, yakni sebagai fungsi kontrol terhadap kebijakan pemerintah, termasuk peredaran pupuk bersubsidi," ujarnya.
Davit menambahkan, untuk manjalankan tugasnya, dia membentuk tim khusus yang kemudian akan melakukan investigasi dan pengawalan terhadap peredaran pupuk bersubsidi.
"Kami akan bentuk tim khusus untuk mengawal distribusi pupuk dibawah," imbuhnya.
Selain itu LIRA juga akan menerjunkan seorang mentor yang akan memberikan pelatihan tentang pembuatan pupuk organik kepada petani, agar dapat mengatasi situasi jika terjadi kelangkaan pupuk.
"Kami siapkan tenaga ahli untuk pelatihan pembuatan pupuk organik, jika petani membutuhkan," pungkasnya.
(Suwandi/sl)