Suaralira.com, Lubuksikaping (Pasaman) -- Bupati Pasaman Sabar AS diundang khusus menyajikan materi di hadapan guru-guru dan kepala sekolah Kabupaten Pasaman, dalam webinar lintas komunitas yang digagas Komunitas Belajar Community Saiyo Pasaman, Selasa (11/06).
Seminar berbasis Web (Webinar) seri 2 tahun ini, mengusung Tema Penguatan Kinerja Guru melalui Pengelolaan Kinerja PMM dan Rapor Pendidikan.
Selain Bupati Sabar AS, tampil sebagai nara sumber Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Sumbar, Sri Yuliati, MPD dengan materi Peningkatan Kompetensi Guru, serta Muslim, MPD., Kepala SMK 1 Lubuk Sikaping dengan materi Pentingnya PMM dalam Kurikulum Merdeka.
Bupati Pasaman Sabar AS dalam materi berjudul Rapor Pendidikan Pasaman, mengupas tentang Potret dunia pendidikan berikut antisipasi dan solusi mengatasinya.
Menurut Bupati Sabar AS, webinar pendidikan merupakan upaya yang strategis dan perlu dilakukan secara kontinyu dan berkelanjutan, apalagi mengingat Kabupaten Pasaman tengah giat-giatnya memacu dunia pendidikannya.
"Pendidikan tidak hanya tertumpu pada satu sudut pandang, soal proses belajar mengajar, namun mencakup banyak hal, termasuk sarana prasarana pendidikan, tenaga kependidikan, peserta didik, juga orang tua/wali, kurikulum serta lainnya," jelas Bupati Sabar.
Bicara soal pendidikan, lanjutnya, kita akan membayangkan guru, murid dan muaranya anak-anak bisa tamat, bisa bekerja dan sukses kedepannya. Tapi bagaimana proses itu bisa berjalan sesuai ekspektasi, inilah yang perlu disiapkan strategi berikut programnya.
Dikatakan, selama ini para pemangku kepentingan membenahi dunia pendidikan melalui perlakuan yang sama dan monoton.
"Selama ini orang memandang satu jenjang pendidikan itu sama, dengan kebutuhan yang sama pula. Misal, dari sekian banyak SD di satu kabupaten, diberikan perlakuan yang sama, atau ibarat penyakit, diberikan obat yang sama, padahal setelah didiagnosa, masalahnya berbeda-beda," ungkap bupati Sabar.
Dijelaskan, setelah dilakukan penelitian oleh para pakar, rupanya kebutuhan satu sekolah tidak melulu sama dengan sekolah lainnya. Artinya, permasalahan yang berbeda di sekolah yang berbeda, membutuhkan penanganan yang berbeda pula.
Turut disampaikan tentang Rapor Pendidikan sebagai cermin diri untuk bahan evaluasi dan tolok ukur keberlanjutan sebuah program.
Dikatakan, dari melihat rapor akan bisa diketahui dan dibaca, mana yang perlu dipertahankan, mana yang akan ditingkatkan, mana yang selama ini belum dilaksanakan dan mana yang semestinya tidak perlu dilaksanakan, serta hal-hal lain yang perlu diadakan.
"Di rapor pendidikan tergambar data laporan evaluasi sistem pendidikan, sebagai penyempurna dari mutu yang sudah ada sebelumnya. Dan dari rapor pendidikan akan mengarahkan satuan pendidikan pada kegiatan yang tepat sasaran, efektif dan efisien," jelas bupati
Turut diingatkan tentang perencanaan berbasis data. Karena hal yang tampak pada rapor pendidikan, harus diikuti dengan perencanaan kegiatan sebagai tindak lanjutnya.
Diungkap Bupati Sabar, pada tahun 2022 khusus penilaian literasi numerasi, Kabupaten Pasaman berada di posisi 18 dari 19 Kabupaten kota di Sumatera Barat.
Namun, setelah dilihat dan dibuka rapor pendidikan Pasaman, terlihat permasalahan dari hal tersebut. Kemudian dilakukan gerakan bersama, kolaborasi yang diawali membuka PMM (Platform Merdeka Mengajar), dengan menghadirkan guru dan kepsek dari 12 kecamatan di Kabupaten Pasaman.
Setelah dibuatkan perencanaan, kemudian sekolah-sekolah menindak lanjuti dengan kegiatan sehari hari di sekolah,
"Alhamdulillah tahun 2023 kemaren, Kabupaten Pasaman berhasil mendapat peringkat tertinggi literasi dan lumerasinya di tingkat Sumatera Barat," ujar Bupati Sabar AS.
Terakhir, Sabar AS mengingatkan, agar satuan pendidikan senantiasa membuka rapor pendidikan sekolah masing-masing dan dilihat secara bersama-sama, sebagai cermin, bahan evaluasi dan dasar untuk penyusunan perencanaan yang berbasis data, demi kemajuan Pendidikan di Kabupaten Pasaman. (Fauzan/sl/Adventorial)