JAKARTA (suaralira.com) - Legislator Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa meminta semua pihak yang terlibat dalam Munas Golkar mengedepankan sikap “persatuan” dan menekan segara potensi perpecahan kembali Partai Golkar.
“Uutamanya (pihak-pihak-red) yang mau menang sendiri. Walaupun sangat tehnis soal kepanitiaan dan kepesertaan, tapi itulah sesungguhnya kunci dari persoalan pelaksanaan Munas ini, “ ujar Agun di Jakarta, Ahad (06/03/2016).
Agun menambahkan semangat rekonsiliatif, berkeadilan harus dikedepankan oleh para elite DPP Golkar. Silang pendapat yang terjadi selama ini di media secara terbuka harus sudah segera dihentikan. Sebagai gantinya, Agun menyarankan agar duduk bersama, bicarakan bersama, putuskan bersama dalam forum-forum silaturahmi (lobby) dan diputuskan dalam rapat resmi, yakni rapat pleno DPP Partai Golkar.
Ditegaskan Agun, tantangan Partai Golkar menghadapi pilkada serentak 2017, 2018 dan Pileg/pilpres 2019, sudah semakin mendesak untuk dipersiapkan/dikonsolidasikan secara baik dan benar. “Waktu sungguh sangat berarti, jangan sia-siakan momentum Munas/Mmunaslub yang sudah disepakati untuk menjadikan Partai ini kembali solid, kuat dan bersatu. Hanya dengan cara ini diyakini Golkar akan bangkit kembali, “ katanya.
Agun mengajak semua pihak saling menghargai dan menghormati hak-hak semua kader golkar, setelah melewati masa masa sulit dengan kesediaan Aburizal Bakrie ARB dan Agung Laksono untuk penyelenggaraan Munas/Munaslub. Keduanya dinilai Agun, mendorong regenerasi, melalui forum musyawarah yang jujur, terbuka, terukur tanpa tekanan/paksaan, Money politic, bahkan menjamin demokratis sesuai AD/ART, yang juga akan melibatkan KPK dan POLRI.
“Ini kesempatan baik dan jnganlah semangat untuk segera melaksanakan Munas ini menjadi redup kembali, dan memunculkan keraguan disana sini. Kasihan para kader di daerah, mereka harus maju jadi kandidat dengan gunakan bendera partai lain seperti di pilkada 2015 kemarin, “ katanya. (bs/sl)