JAKARTA (suaralira.com) - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid meminta pemerintah agar mengajak Organisasi Masyarakat (Ormas) kaum muslimah Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT) dan memaksimalkan perannya dalam mengatasi berbagai permasalahan di Indonesia. Pasalnya meskipun dunia Internasional memberikan pujian kepada Indonesia yang berhasil menggelar Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT LB OKI), namun di sisi lain Indonesia juga dibelit dengan berbagai darurat di dalam negeri.
Hidayat Nurwahid menjelaskan Ketua MUI Maruf Amin menyebut Indonesia dalam darurat moral, Ketua BNN menyebut Indonesia darurat Narkoba, Katua KPK menyebut darurat korupsi. Adalagi kekhawatiran radikalisme, separatisme.
"Saya yakin dengan kerjasama dari seluruh pihak, BKMT dan Ormas Islam lain dan lembaga tinggi lainnya bisa menjadi bagian efektif garda terdepan untuk membangun dan menyelamatkan Indonesia dari berbagai kedaruratannya, “ ujar Hidayat Nur Wahid saat memberikan sambutan kegiatan Tasyakur Akbar Milad ke-35 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/03/2016).
Hadir dalam acara itu, Ketua Umum BKMT yang juga rektor Universitas Islam Assyafi’iyah Tutty Alawiyah, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, anggota DPD Dailami Firdaus dan sejumlah tokoh agama lainnya serta perwakilan negara-negara sahabat seperti Arab Saudi, Australia dan Thailand.
Hidayat menilai BKMT merupakan sarana efektif menjadi garda terdepan dalam memberantas korupsi dan aneka darurat lainnyal. Peranan tersebut dimulai melalui cara ibu-ibu rumahtangga aktivis ini menyampaikan kepada suami dan anak-anaknya untuk tidak pernah korupsi, narkoba.
"Jangan pernah bawa uang haram ke rumah, saya yakin itu akan efektif. Demikian pula Narkoba,
BKMT bisa dilibatkan dengan mengingatkan suami dan anak-anaknya jangan pernah ada Narkoba. Karena Narkoba akan merubah rumahku surgaku menjadi, rumahku nerakaku, “ ujarnya.
Hidayat mengatakan peranan keberadaan BKMT dengan Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah dan Islam yang moderat, dan moral yang baik, juga menjadi alat efektif untuk menjaga anak-anak tidak menyimpang dari perilaku LGBT dan perilaku menyimpang lainnya. BKMT ini merupakan organisasi majelis taklim yang anggotanya ibu-ibu, memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah kehancuran moral bangsa.
"Salah kalau aparat atau pemerintah mengabaikan kekuatan besar Ormas ibu-ibu ini. Justru sebaiknya BKMT ini diajak menjadi bagian dari yang menyelematkan Indonesia dari beragam kedaruratannya, " katanya.
Sedangkan Tuty Alawiyah dalam sambutannya mengatakan, BKMT yang didirikan pada Tahun 1981 terus meningkatkan peran positif di tengah masyarakat demi bangsa dan negara. Menurutnya BKMT sangat prihatin dengan berbagai kejadian di tengah masyarakat, seperti maraknya peredaran narkoba, munculnya radikalisasi dan kekerasan atas nama agama, munculnya aliran sesat atau munculnya agama sempalan, termasuk fenomena LGBT.
“Sebab itu, anggota dan pengurus BKMT seluruh untuk terus meningkatkan dakwah baik di tengah keluarga maupun masyarakat untuk mencegah kehancuran moral bagi generasi muda kita,” katanya. (bs/sl)