JAKARTA (suaralira.com) - Pasca musibah atau ledakan tabung oksigen di rumah sakit di Mintoharjo - Bendungan Hilir, Jakarta, Kadispen TNI AL Laksma M Zainudin menyatakan permohonan maaf atas insiden kebakaran yang menewaskan empat korban jiwa. Menurutnya, RSAL Mintoharjo telah menyelenggarakan terapi hiperbarik sejak 2013 lalu dan baru kali ini terjadi kecelakaan.
"Kami atas nama RSAL Mintohardjo meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas peristiwa ini. Dan peristiwa ini bukan harapan kita, kami minta maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa tersebuti," katanya.
Kebakaran Senin (14/03/2016) terjadi di ruang Chambers, Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) RSAL Mintohardjo, dan menimbulkan asap putih tebal sehingga pasien yang ada di dalam tabung terbakar dan tidak dapat diselamatkan.
Chamber merupakan ruangan untuk terapi hiperbarik atau oksigen murni. Penyelam AL biasanya melakukan terapi itu setelah menyelam akibat dekompresi. Oksigen murni kemudian dialirkan ke ruangan tersebut. "Kebetulan ruangan itu hanya muat untuk empat orang," kata Kadispenal. (bs/sl)