Rush Money Bohong, Nggak Usah Disebarluaskan

JAKARTA, SUARALIRA.com - Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meminta warganya tak terpengaruh dengan isu penarikan uang massal (rush money). Warga juga diminta bijak menggunakan media sosial agar tidak menyebarluaskan informasi yang belum pasti kebenarannya. 
 
"Sekali lagi saya katakan, rush money itu bohong, itu hoax. Ini kepada warga DKI Jakarta, kalau saudara-saudara terima SMS atau WA ataupun di sosmed yang mengatakan rush money enggak usah disebarluaskan," kata pria yang akrab dipanggil Soni ini di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/11/2016).
 
Dia yakin warga Jakarta sudah cerdas menyaring informasi-informasi yang beredar di media sosial. Penyebarluasan informasi hoax malah memperkeruh suasana.
 
"Saya kira masyarakat Jakarta khususnya, masyarakat yang cerdas, sudah pintar menyikapi. Enggak mungkin toh suruh uang ditarik dari bank semuanya. Itu namanya sudah tidak sehat yang menyebarkan itu, tidak konstruktif, tidak cinta Indonesia," ujarnya.
 
Soal isu rush money, Polri memastikan tengah menelusuri pelaku penyebaran informasi palsu tersebut. Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengimbau agar masyarakat agar tidak terpengaruh isu tersebut.
 
"Jadi informasi itu hoax dan jangan diikuti. Percaya kepada kami, keamanan dijamin oleh kepolisian. Jadi uang tabungan tidak perlu ada ajakan-ajakan rush money, tidak perlu diikuti," kata Boy, Minggu (20/11).
 
Isu rush money juga ditanggapi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dia berharap masyarakat tidak termakan isu penarikan uang massal yang beredar di media sosial. Bila itu terjadi, maka justru masyarakat yang terkena imbasnya.
 
"Masyarakat kan tahu bahwa apa perbankan dan uang yang ada di bank itu aman. Buat mereka, untuk menjaga seluruh uangnya mereka sendiri, maka tindakan yang bisa merusak perbankan itu sebenarnya akan merusak kepentingan masyarakat sendiri," kata Sri Mulyani saat ditemui di Istana Negara, Jumat (18/11).
 
(dtc/sl)