Pasca Kudeta, Aparat Keamanan Turki Tangkap Ribuan Pengkudeta

TURKI - Pasca kudeta, aparat keamanan Turki menangkap lebih kurang 3.000 orang yang diduga anggota komplotan militer pada Sabtu (16/07/2016). Dan memerintahkan ribuan hakim ditahan, setelah menggagalkan kudeta yang mencoba untuk menggulingkan Presiden Tayyip Erdogan.
 
Setelah pada Jumat sebelumnya terjadi kekerasan ketika faksi bersenjata mencoba untuk kekuasaan dengan memblokir jembatan di Istanbul dan memberondong markas intelijen Turki serta gedung parlemen di Ankara. Setidaknya 265 orang tewas. 161 diantaranya adalah sebagian besar warga sipil dan polisi, sedangkan sisanya merupakan pendukung kudeta.
 
Tapi upaya kudeta hancur karena Erdogan bergegas kembali ke Istanbul dari liburan Mediterania dan mendesak masyarakat untuk turun ke jalan mendukung pemerintah melawan komplotan yang dia dituduh berusaha membunuh dia.
 
"Mereka akan membayar harga yang berat untuk ini. Pemberontakan ini adalah hadiah dari Tuhan untuk kita karena ini akan menjadi alasan untuk membersihkan tentara kita," kata Erdogan seperti dikutip Antara (Minggu, 17/07/2016). 
 
Di antara mereka yang ditangkap adalah komandan militer, termasuk kepala Angkatan Darat Kedua yang melindungi perbatasan negara itu dengan Suriah, Irak dan Iran. Ratusan tentara ditahan di Ankara karena dituduh terlibat dalam kudeta. 
 
Beberapa harus diambil di bawah pengawalan polisi bersenjata dengan tangan diborgol. Pemerintah menyatakan situasi di bawah kontrol, dan mengatakan 2.839 orang telah ditangkap, dari prajurit hingga pejabat senior, termasuk mereka yang membentuk tulang punggung dari pemberontakan. 
 
Pihak berwenang juga memulai tindakan keras utama dalam peradilan terhadap yang dicurigai terkait dengan ulama yang berbasis di Amerika Serikat Fethullah Gulen, mencopot jabatan mereka dan memerintahkan penahanan hampir 3.000 jaksa dan hakim, termasuk dari pengadilan tinggi.