PEKANBARU, SUARALIRA.com - Jenazah Pratu Wahyudi yang ditemukan pada Selasa (23/08), Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman memimpin upacara pelepasan jenazah. Upacara Pelepasan dilakukan di halaman Kargo Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Rabu (24/08/2016) pukul 06.00 WIB.
Tampak hadir pada upacara pelepasan tersebut, Komandan Korem 031 Wira Bima, Brigjen Nurendi, Kapolda Riau, Brigjen Supriyanto, Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger serta jajaran Pemprov Riau, Manggala Agni.
Dalam sambutannya, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menyebutkan, gugurnya Pratu Wahyudi anggota TNI AD dalam menjalankan tugas mulia memadamkan kebakaran lahan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) di Riau. Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Riau, turut berduka cita.
"Tugas yang diemban dalam melakukan pemadaman api, bukan tugas yang ringan. Dalam tugas kali ini, Pratu Wahyudi yang tergabung sebagai Satgas Karhutla gugur demi mencegah kebakaran lahan. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya," kata Andi Rachman.
Andi berpesan, agar Satgas Karhutla untuk ikut mengantarkan jenazah Pratu Wahyudi sampai ke kampung halamannya di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. "Kepala BPBD, atas nama Satgas Karhutla diminta ikut mengantarkan jenazah almarhum sampai ke kampung halamannya," tutur Andi.
Diinformasikan, Pratu Wahyudi dari Den Rudal 004 Dumai ikut gabung dalam Satgas Karhutla sebelum 17 Agustus. Dua hari bertugas, 19 Agustus, Pratu Wahyudi dinyatakan hilang.
Setelah enam hari, akhirnya pada Selasa (23/08) ditemukan jenazahnya berjarak 500 meter dari lokasi pemadaman. Padahal lokasi ditemukan jenazah itu, tim gabungan TNI/Polri, BPBD, Basarnas dan masyarakat sudah bolak balik melintasinya. Pratu Wahyudi ditemukan dalam kondisi sekujur tubuhnya terbakar dan hanya tersisa mengenakan celana dalam. (dt/sl)