TEMBAKAN serta ledakan mengguncang Universitas Amerika di Kabul, Afganistan. Akibatnya banyak mahasiswa yang terjebak di ruang kelas dan memohon bantuan.
Dilansir dari AFP, Kamis (25/08/2016), serangan ini diduga merupakan ulah para militan Afganistan. Namun hingga kini belum ada kelompok yang bertanggung jawab atas serangan ini.
Kejadian ini hanya dua minggu setelah dua profesor asal Amerika dan Australia di universitas tersebut diculik dekat kampus dengan todongan senjata. Puluhan pasukan keamanan telah mengepung kampus tersebut usai kejadian pada Rabu (24/8) malam waktu setempat.
"Saya mendengar ledakan dan tembakan terjadi di dekat kelas kami. Lalu kelas penuh asap dan debu," kata salah satu mahasiswa dengan cemas.
"Kami terjebak di dalam dan kami sangat ketakutan," lanjutnya.
Beberapa mahasiswa yang terjebak sempat mencuit di Twitter untuk memohon bantuan. Salah satu orang yang juga ikut terjebak di kampus akibat serangan ini adalah seorang jurnalis foto. Dia kemudian berhasil melarikan diri dengan beberapa mahasiswa.
"Banyak siswa yang telah dievakuasi," ujar Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan Sediq Sediqqi. Ia menambahkan tak ada laporan bahwa penyerang membawa mahasiswa sebagai sandera.
"Kami tidak yakin dengan jumlah penyerang. Tapi pasukan khusus kami telah memulai operasi penyisiran," imbuh Sediq.
Salah seorang mahasiswa yang juga jurnalis asal Kabul Ahmad Mukhtar sempat mencuit di Twitter ketika berhasil melarikan diri. "Tapi beberapa teman saya dan profesor (masih) terjebak di dalam," cuit Ahmad.
Ambulans segera bergegas ke kampus usai terdengar tembakan yang berasal dari dalam kampus tersebut. Akibat kejadian ini, lima orang terluka dan sudah dibawa ke ruang perawatan.
Serangan ini terjadi akibat buruknya keamanan di Afganistan. Diduga Taliban berada dibalik serangan ini. (dtc/sl)