PEKANBARU (suaralira.com) - Satuan tugas siaga darurat kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau pada Senin memfokuskan seluruh armada udara pengebom air, yakni dua helikopter MI-8 dan MI-171 serta dua pesawat Air Tractor, untuk memadamkan kebakaran di daerah Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar.
Kedua helikopter berkapasitas 4-5 ton air sekali angkut tersebut diperintahkan oleh Komandan tim udara Satgas siaga darurat Karhutla Riau untuk konsentrasi pemadaman sejumlah titik api melalui udara. Begitu juga dengan pengerahan Air Tractor (AT) berkapasitas 3,1 ton air tersebut.
"Hari ini fokus pemadaman di Rimbo Panjang karena asap yang ditimbulkan akibat Karhutla di wilayah itu mengancam penerbangan," kata Dansatgas udara siaga Karhutla Riau, Marsekal Pertama Henri Alfiandi.
Hingga berita ini diturunkan, helikopter dan pesawat silih berganti terus melakukan pemadaman. Berdasarkan laporan tim udara, kebakaran lahan di Rimbo Panjang sejak tiga hari terakhir mencapai belasan hektar hingga menimbulkan asap tebal. Selama tiga hari itu pula tim udara Satgas siaga darurat Karhutla Riau terus menggempur wilayah itu dengan ratuan ribu liter air.
Sementara itu, akibat kebakaran tersebut, Kota Pekanbaru diselimuti kabut asap sejak Sabtu akhir pekan kemarin. Kabut asap itu merupakan yang pertama kali terjadi sepanjang 2016 ini. Meski begitu, kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru masih tergolong tipis sehingga aktivitas Bandara Sultan Syarif Kasim II belum terganggu.
"Untuk itu, pada hari ini saya minta tim udara menerbangkan seluruh kekuatan yang ada memadamkan api di Rimbo Panjang agar asap di Pekanbaru segera diatasi sebelum memburuk," tegas Marsma Henri Alfiandi yang juga merupakan Danlanud Roesmin Nurjadin itu.
Tim udara Satgas siaga darurat Karhutla Riau memiliki empat unit helikopter. Empat heli terdiri dari 2 unit jenis MI-8 dan 1 MI-171 berkapasitas 4-5 ton air serta 1 unit jenis Bolkow 105 berkapasitas 500 liter air. Selain itu, terdapat juga 2 unit pesawat AT yang mampu memuntahkan 3,1 ton air. Seluruh pesawat itu berada di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Perlu diketahui, kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru pada Senin hari ini mulai membaik setelah wilayah tersebut diguyur hujan secara merata pada pagi hari. Namun, kabut asap terpantau masih menyelimuti sejumlah wilayah lain di Riau, terutama di kawasan pesisir seperti Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis dan Siak.
Kabut asap tersebut merupakan imbas dari ratusan titik panas atau hotspot yang terpantau pada awal pekan ini. Sesuai data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, terpantau sebanyak 145 titik panas di Riau yang tersebar di 10 kabupaten/kota yakni Rokan Hilir masih menjadi wilayah dengan konsentrasi titik panas paling banyak yaitu 100 titik panas.
Lalu disusul dengan Siak dengan 18 titik panas, Rokan Hulu enam titik panas, Pelalawan dan Indragiri Hulu lima titik panas, Bengkalis dan Kampar empat titik panas, Kepulauan Meranti, Dumai, dan Indragiri Hilir masing-masing satu titik panas.
Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin mengatakan dari 145 titik panas, 104 diantaranya dipastikan sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Mayoritas titik api yang terpantau hari ini terkonsentrasi di Rokan Hilir dengan 78 titik. Selanjutnya Siak 13 titik, Kampar dan Bengkalis masing-masing empat titik, Rokan Hulu dua titik serta Indragiri Hulu dan Dumai satu titik.
-
Home
- Redaksi
- Indeks Berita