DENPASAR, SUARALIRA.com - Ketua DPR RI, Ade Komarudin menegaskan adanya rencana pembangunan gedung baru DPR, untuk menggantikan Gedung Nusantara I yang sudah berusia tua, adalah semata-mata demi keselamatan. Menurut dia, fakta yang ada saat ini adalah, selain gedung tersebut berusia tua, penghuninya juga sudah jauh lebih banyak.
“Jadi usulan pembangunan itu pertimbangannya adalah faktor keselamatan. Kita tidak mengada-ada. Dulu awalnya gedung itu dirancang untuk kapasitas 800 orang saja. Tapi sekarang sudah diisi 3000 orang. Ini kan bahaya, “ ujar Ade Komarudin dalam acara Press Gathering Wartawan DPR RI di Ramada Hotel, Denpasar,, Jumat (7/10/2016) malam.
Akom mengakui beratnya beban gedung Nusantara berpotensi mengancam keselamatan para pengunjung/tamu yang lalu lalang di gedung tersebut. Bayangkan setiap anggota memiliki lima orang tenaga ahli, staf dan staf fraksi serta petugas pengamanan dalam (Pamdal). Belum lagi tamu dari berbagai kalangan termasuk konstituen legislator yang menyampaikan aspirasi.
“Tinggal tunggu waktu saja, karena itu kebutuhan mendesak. Karena nanti 마무 memakan korban anggota dan wartawan. Kalau saya, wakil ketua DPR dan Sekjen sih aman-aman saja, “ katanya.
Menurut pria yang akrab dipanggil Kang Akom tersebut, kalangan DPR juga merasa bersyukur dengan telah dibangunnya museum tentang DPR. Walaupun museum yang berlokasi di Gedung Kura-Kura, Komplek Parlemen, Senayan tersebut, masih sederhana saja. Begitu pula dengan adanya perpustakaan DPR, juga patut disyukuri meski belum ideal.
“Tolong dipikirkan (pembangunan gedung DPR) juga agar dapat dukungan dari wartawan. Saya tak ada kepentingan, karena saya tidak kena juga (tidak di Nusantara I),“ ujarnya. (bbg/sl)