JAKARTA, SUARALIRA.com - Mengatasi berbagai isu demokrasi dan hak azasi dari perpecahan pada saat awal reformasi 1998 terjadi. Dan hingga saat ini kita mampu menjalankannya melalui mekanisme politik pemilu lima tahunan, yg menjadi kebanggaan dan dipuji di berbagai forum dunia, kata Anggota Komisi I DPR RI, Drs. Agun Gunandjar Sudarsa melalui selularnya, Minggu (30/10/2016).
Dikatakannya, berbeda dengan apa yg terjadi di belahan dunia lainnya, dugaan ada yang terbelah menjadi dua negara atau lebih. Hingga saat ini masih ada negara yang sedang kesulitan mengatasi perpecahan, peperangan, bahkan pertumpahan darah diantara bangsa sendiri.
"Kita mendoakan saudara-saudara kita di negara internasional, agar dapat segera keluar dari himpitan isu demokrasi dan hak azasi, serta untuk kedamaian negeranya yang masih berkonflik."
"Dan kita patut bersyukur di era globalisasi yang penuh dengan saling keterkaitan dan ketergantungan antar satu dengan yang lain, NKRI masih kokoh berdiri di Bumi Persada Indonesia yg amat kita cintai ini," ujarnya.
Kita tidak bisa lagi defensif menghadapi situasi seperti ini. Kita harus ofensif, membangun sumber daya manusia yang kompetetif di pasar global.
"Perlu mengoptimalkan pengeloaan Sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat, perlu memasyaratkan dan menyebarluaskan karya serta produk nasional kita yang khas dan tersebar di bumi pertiwi. Hal ini, dimana tidak dimiliki negara lain ke seluruh pelosok pasar internasional," tukasnya.
"Mari kita kibarkan merah putih, ujar Agun yang juga dari Fraksi Partai Golkar ini. Terbanglah bersama Garuda Pancasila di seluruh wilayah di dunia. Dan tidak ada negara manapun yang bisa mencegahnya karena inilah kelebihan demokrasi dan hak azasi."
Agun mengajak, berhentilah bertikai diantara sesama anak negeri. Salam Indonesia Pertiwi, sebutnya. (leo/sl)