JAKARTA (suaralira.com) - Acara Parade Bhinneka Tunggal Ika di Bundaran HI dikritik karena bertebaran bendera parpol. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh siap bertanggungjawab jika Parade Bhinneka Tunggal Ika dinilai melanggar aturan.
"Coba tanyakan ke Plt (Plt Gubernur DKI Sumarsono). Barangkali kalau melanggar, kami siap menerima konsekuensinya untuk kebaikan yang kita rasakan," ujar Paloh di sekitar Hotel Grand Hyatt Jakarta, Jl Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2016).
Paloh menerangkan, partai dan atributnya yang hadir dalam parade tersebut karena partai berperan dalam aspek kehidupan kebangsaan. Partai tidak berperan di DPR saja.
"Apa partai berani duduk saja, tak boleh itu," kata Paloh.
Menurut Paloh, parade dilakukan dengan maksud untuk mempererat silatuhmi. Bahkan Surya mengklaim parade ini tidak mengganggu masyarakat yang ber-Car Free Day (CFD).
"Apalah artinya CFD dibandingkan dengan persatuan bangsa ini. Sejujurnya itu yang saya katakan. Jadi yang mau CFD boleh, mau sedikit menari boleh," ucap Paloh.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Sumarsono menyayangkan munculnya atribut-atribut partai politik dalam acara Parade Bhinneka Tunggal Ika di area CFD hari ini. Pria yang akrab disapa Soni ini menegaskan bahwa area CFD harus steril dari kegiatan maupun atribut politik.
"Kita hanya memberikan izin kepada paling tidak sepuluh panggung. Panggung utamanya ada di HI, namanya panggung budaya seperti halnya agenda minggu sebelumnya. Saya kira boleh untuk mengembangkan budaya Indonesia tapi area CFD harus bebas kegiatan politik dan atribut politik," kata Soni kepada detikcom melalui sambungan telepon hari ini.
(dtc/sl)