Direktur Utama PDAM TB, Usep Rahman Salim, didampingi Direktur Umum PDAM TB, Ulan Ruslan saat foto bersama dengan pegawai di Kantor Cabang Wisma Asri

Anggota DPRD Kabupaten Karawang Salut Dengan PDAM TB

BEKASI (suaralira.com) - Anggota DPRD Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berkunjung ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi (TB) Bekasi belum lama ini (Februari 2017). Tim beranggotakan delapan orang itu, dipimpin Danu Habidi.
 
Rombongan para wakil rakyat tersebut, diterima Direktur Utama (Dirut), Usep Rahman Salim, dan Direktur Usaha (Dirus) PDAM TB, Maman Sudarman. Hadir juga sejumlah Kepala Cabang (Kacab), dan Kepala Bagian (Kabag), pertemuan itu bertempat di ruang rapat kantor pusat PDAM TB, Jalan KH Noer Alie (Kalimalang)  Kota Bekasi.
 
Kepada Anggota DPRD itu, Usep menjelaskan, bahwa PDAM TB dimiliki oleh dua pemerintahan, yakni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Usep mengatakan, saat ini jumlah pelanggan PDAM TB sekitar 220.000 sambungan langganan (sl), dan kapasitas produksi 2.845 liter perdetik. Pada kondisi saat ini, PDAM TB adalah jumlah pelanggan terbanyak PDAM se-Jawa Barat.
 
Usep menuturkan sejarah berdirinya PDAM itu sejak 1981 dengan awal pelanggan hanya 400 sl, dan modal awal Rp 10 juta, milik Pemkab Bekasi. Lalu, tahun 2002, dilakukan penggabungan bersama antara Pemkot, dan Pemkab Bekasi. Dan masing-masing pemerintahan daerah, melakukan penyertaan  modal yang besaranya berbeda.
 
Lalu, tahun 2012, dibuatkan logo baru, dan hingga saat ini, PDAM TB sudah berusia hampir 36 tahun. Sesuai perkembangan, setiap tahun terjadi peningkatan pelanggan, dan kapasitas produksi. Maka, saat ini awal 2107, panjang pipa yang dimiliki perusahaan ini, sepanjang 2.580.000 kilometer, dan melayani wilayah Kabupaten serta Kota Bekasi yang saat ini berpenduduk sekitar 5 juta jiwa.
 
Ia menambahkan, pihaknya berhasil memperkecil kehilangan air akibat kebocoran, dan saat ini tinggal 25 persen dari target nasional 20 persen. Dan kini, dari jumlah pelanggan 220.000 sl, rata-rata pemakaian air sudah 18 meter kubik dari target bussines plan 21 meter kubik.
 
Kepada anggota DPRD Karawang, Usep menjelaskan peran aktif  kedua pemerintahan dalam penyertaan modal setiap tahun. Maka, akhir 2016, perusahaan yang sudah mempunyai  belasan kantor cabang, dan cabang pembantu itu, telah mempunyai laba bersih sekitar Rp 32 milyar lebih, dan tiap tahun, menyumbang miliaran rupiah kepada dua pemerintahan dalam bentuk  Pendapatan Asli Daerah (PAD).
 
"Padahal, dalam ketentuan, jika cakupan pelayanan kepada masyarakat sudah 80 persen dari jumlah penduduk, PDAM  baru memberikan PAD kepada pemerintah derah sebagai pemilik. Tapi, dari sekitar 33  persen cakupan saat ini, kami sudah mampu memberikan PAD miliaran rupiah kepada dua pemerintahan," ucap Usep.
 
TERBAIK
 
PDAM TB kini sudah dalam posisi full cost recovery (FCR), dimana biaya produksi rata-rata Rp 5.800 per meter kubik, dan rata-rata harga jual Rp 8.000 per meter kubik. Sehingga itu menjadi kabar menggembirakan, terlebih jajaran PDAM kini mampu melakukan efisiensi penagihan rata-rata 78 persen.
 
Dan atas berbagai kinerja yang dicapai, PDAM TB telah mendapat penghargaan dari Perpamsi Award sebagai PDAM terbaik di Indonesia. Bahkan, perusahaan ini oleh BPK telah dianugerahi penghargaan wajar tanpa pengecualaian (WTP) sebagai PDAM sehat selama delapan tahun berturut-turut.
 
Kepada Anggota DPRD Kabupaten Karawang tersebut, dijelaskan pula sesuai bussiens plan, bahwa tahun 2020, PDAM ini menargetkan cakupan pelayanan air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Bekasi mencapai 60 persen. Dan tahun 2016, PDAM TB telah mempunyai aset di 52 tititk, dengan total aset sekitar Rp 530 milyar. Guna peningkatan cakupan pelayanan kepada masyarakat, kata Usep,  pihaknya melakukan kerja sama dengan pihak pengusaha swasta.
 
Mendengar penjelasan Dirut PDAM TB Usep Rahman Salim, dan Dirus Maman Sudarman, rombongan Anggota DPRD Kabupaten Karawang menyatakan salut. Sementara di Kabupaten Karawang, kata Danu Habidi, pemerintahannya tidak serius dalam memajukan PDAM-nya.  
 
"Kami prihatin  jika melihat penyertaan modal dari Pemkab Karawang ke PDAM. Maka, jajaran PDAM di daerah kami tidak bisa banyak berbuat, dan pelayanan sangat lamban," ungkap Danu. 
 
Ia mengaku, salut, dan takluk atas kineja jajaran direksi, dan pegawai PDAM TB yang dapat meningkatkan pelayanan air bersih kepada msyarakat, dan berkembang tiap tahun. 
 
(oto/sl)