BOGOR (suaralira.com) - Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak (DJP) Jawa Barat II mendeklarasikan Tagline 'Media Sahabat Pajak' saat melakukan media gathering bersama puluhan wartawan lokal dan nasional di Hotel Bella Campa, Puncak, Megamendung, Bogor, yang diselenggarakan pada Jumat (28/4) dan Sabtu (29/4) lalu.
Kepala Kantor Wilayah DJP Jabar II, Adjat Djatnika mengatakan, bahwa persoalan tentang pentingnya pajak ialah salah satu persoalan yang seringkali tidak dipahami oleh masyarakat serta pengusaha. Untuk itu, peran media sangat diperlukan untuk menyampaikan informasi terkait pajak agar sampai ke masyarakat.
"Penting untuk kita mengerti pajak. Ini kan untuk subsidi silang supaya masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan juga bisa merasakan fasilitas yang mumpuni. Sekarang ini presiden Jokowi kan lagi semangat membangun infrastruktur. Tapi dananya masih kurang. Untuk mencapainya, salah satunya dari sektor pajak, namun ternyata target pembayaran pajak pun masih belum tentu terpenuhi. Nah disini lah tergantung bagaimana media menyampaikan. Jadi, peran media sangat penting untuk pajak," ujarnya dihadapan awak media.
Menurutnya, seringkali masyarakat malas membayar pajak dikarenakan ada oknum-oknum yang terlibat korupsi. Sehingga menjadi semacam mindset bahwa kenapa harus tetap membayar pajak kalau hanya untuk dikorupsi.
"KPK sudah dibentuk tapi masih ada korupsi. Ini pikiran yang harus dijelaskan sama awak media. Sementara korupsi diberantas oleh yang berwenang, tapi kalau bayar pajak itu tetap kewajiban. Lalu ada juga mental block. Masalah bayar pajak udah negatif aja, males, susah katanya. Ini kembali ke media untuk menyampaikannya," terangnya sambil tersenyum.
Ditempat sama, Humas Kanwil DJP Jabar II, Dedi Suartono menambahkan, dari 260 juta masyarakat di Indonesia, hanya 60 juta yang memiliki NPWP dan dari 60 juta tersebut hanya 10 juta yang melaporkan SPT. 9 juta yang melaporkan SPT kebanyakan dari karyawan, sisanya memanfaatkan tax amnesti.
(ayi/sl)